Profil Dede Yusuf, Aktor Senior Sekaligus Politisi yang Tengah Dirundung Duka
Aktor senior sekaligus politisi Dede Yusuf tengah dirundung kabar duka. Sang ibunda Hj Siti Rahayu Effendi meninggal dunia di usia 82 tahun pada Kamis (28/11/2024).
Kabar itu pertama kali diungkap oleh anak Dede Yusuf, Kaneishia Yusuf alias Nei melalui instastory di akun Instagram pribadinya.
Siti Rahayu Effendi menghembuskan napas terakhirnya pukul 04.38 WIB di RS MMC Jakarta Selatan. Tetapi Nei tidak menjelaskan penyakit diderita neneknya sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: AHY Gembira MA Tolak PK Moeldoko soal Partai Demokrat
Lantas siapa sosok Dede Yusuf, aktor senior sekaligus politisi kini dirundung kabar duka.
Profil Dede Yusuf
Bernama lengkap Dede Yusuf Macan Effendi, ia lahir di Jakarta pada 14 September 1966. Sebelum terjun ke dunia politik, ia terlebih dahulu mengawali kariernya di dunia hiburan.
Baca Juga: Sebut Presiden Hanya Mau Dua Calon di Pilpres 2024, Andi Arief Bilang Begini
Dede Yusuf memulai pendidikan di SD Budi Waluyo Jakarta (1972 - 1978). Kemudian SMP Budi Waluyo Jakarta (1979 - 1981) serta SMA Negeri 6 Jakarta (1981 - 1984).
Dia kemudian melanjutkan pendidikan di Teknik Industri Universitas Trisakti Jakarta (Tidak tamat) (1985 - 1984) Teknik Industri Universitas.
Tak lama dari situ, Dede Yusuf memulai pendidikannya di Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta (Sarjana) (2005 - 2010).
Puncaknya, Dede Yusuf menghabiskan pendidikan dengan jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjajaran (Pasca Sarjana) (2011 - 2014).
Karier Dede Yusuf
Dede Yusuf merupakan salah satu aktor sebelum terjun ke dunia hiburan, ia berkecimpung dunia beladiri sejak dini.
Olahraga seperti silat, karate, kungfu, kempo, jujitsu, dan taekwondo digelutinya. Di Taekwondo, Dede bahkan sempat menjadi atlet professional dan juara nasional pada kelas ringan dan kelas berat pada tahun 1984.
Dede Yusuf kemudian terjun ke dunia hiburan bermula pada tahun 1986, saat jadi cameo dalam film Catatan Si Boy besutan sutradara Nasri Cheppy.
Setelah sukses bermain film, Dede Yusuf melambungkan namanya ialah “Jendela Rumah Kita” yang tayang di TVRI kisaran tahun 1989-1992.
Ia juga pernah menjajal jadi presenter pada tahun 1992. Dede Yusuf menerima tawaran Ani Sumadi untuk memandu kuis Tak-Tik Boom Musim I.
Kuis ini bertahan dengan rating teratas selama enam tahun, kisaran waktu antara tahun 1992-1998.
Selama berkecimpung di dunia film, Dede Yusuf juga pernah memerankan film action ketimbang drama. Serial action yang dibintanginya ialah film berjudul "Jalan Makin Membara,".
Berangkat dari dua pengalaman itu, Dede Yusuf juga pernah membintangi dan sekaligus menyutradarai film berjudul "Reinkarnasi" diproduksi tahun 2000.
Film bergenre drama laga ini rupanya sukses meraih penghargaan sebagai Film Laga Terpuji di Festival Film Bandung tahun 2000.
Dede juga sukses memboyong Piala Vidia Madya di ajang Festival Film Indonesia tahun 1994. Film serial yang disutradarainya dengan judul "Sepeda Anak Pak Ustaz" dipuji banyak pihak.
Karier Dunia Politik
Setelah sukses di dunia hiburan, Dede Yusuf memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pemilu legislatif 2004, dia akhirnya terpilih jadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan Jawa Barat IX meliputi Kuningan, Ciamis, dan Banjar.
Karir politiknya menanjak saat dia dipinang untuk mendampingi Ahmad Heryawan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2008. Dia menang dan terpilih sebagai Wakil Gubernur.
Berbekal jadi Wakil Gubernur, Dede Yusuf kemudian pindah ke Partai Demokrat dan meninggalkan PAN agar dicalonkan sebagai calon gubernur. Sayangnya setelah berpindah partai, dia tetap kalah.
Dede Yusuf mencoba di jalur legislatif menggunakan partai Demokrat dan maju di pemilu legislatif 2014.
Popularitasnya di Jabar, membuat Dede melenggang mulus dengan perolehan suara tertinggi.
Selama menjadi anggota DPR, Dede Yusuf fokus pada segi kepemudaan sekaligus mengembangkan gerakan pramuka menjadi ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat.
Dede Yusuf pernah mendapatkan penghargaan berupa Lencana Karya Bhakti karena kontribusinya pada dunia kepramukaan pada tahun 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian menyematkan penghargaan kepada Dede Yusuf di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.