Puan Soroti Pelaku Pungli di SMAN 4 Medan : Tindak Tegas Jika Terbukti Melanggar!
Daerah

Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti dugaan pungli di SMA Negeri 4 Medan.
Dugaan pungli tersebut sempat beredar di sejumlah media sosial. Di mana setiap siswa ditagih Rp 50 ribu untuk uang pensiun 5 guru.
Puan meminta pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap segala bentuk penggalangan dana di sekolah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup
"Pemerintah perlu menegakkan aturan yang jelas terkait pungutan di sekolah serta memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melanggar ketentuan," kata Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).
Sebelumnya viral di media sosial seorang murid ditugaskan untuk memungut iuran ke murid lainnya.
Ia diinstruksikan oleh salah seorang guru.
Baca Juga: Sesumbar Puan Maharani: RUU TPKS Kita Sahkan Minggu Depan
Puan menegaskan sistem pendidikan di Indonesia harus berjalan dengan transparansi dan bebas dari pungli.
Puan juga menyebut sekolah harus berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran, bukan money oriented.
“Kita harus memastikan bahwa dunia pendidikan kita berintegritas. Praktik pengumpulan dana secara tidak resmi, meskipun diklaim sebagai tradisi, tidak bisa dibenarkan,” ujar Puan.
“Pendidikan harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas. Jangan money oriented yang akhirnya merusak nilai-nilai luhur pendidikan,” sambungnya.
Polemik ini juga sudah direspons oleh Kadisdik Sumut, Alex Sinulingga. Ia geram dengan temuan pungli ini.
"Tapi menurut saya, kita akan mengambil tindakan yang lebih tegas lagi supaya menjadi efek jera bagi seluruh stakeholder yang ada di bawah naungan Disdik Sumut,” kata Alex dilansir dari sejumlah laman kemarin.
Sementara itu, Kabid SMA Disdik Sumut M Basir mengaku sudah mendapatkan klarifikasi dari Kepsek SMAN 4 Medan Rianto Sinaga terkait pungli itu.
Katanya, Rianto membenarkan pungutan itu. Bahkan, hal itu disebutnya sudah jadi tradisi.
“Rutinas tahunan setiap ada yang pensiun itu dilakukan mereka dari dulu,” kata Basir.
“Ya saya baca klarifikasi (kepsek) itu, disebut dia sudah sejak dulu, sebelum ia kepsek di sini sudah dilakukan setiap ada guru pensiun biasa diminta partisipasi siswa,” kata dia.
Untuk itu, Rianto diminta untuk memberikan klarifikasi lanjutan ke Kadisdik Sumut Alex.