Puasa Hari Ke-9, Ketahui Tiga Fase Ramadan yang Tak Boleh Satu Pun Dilewatkan
Nasional

Bulan Ramadan telah memasuki hari ke-9. Berarti umat Islam telah melewatkan hampir satu per tiga dari 30 hari bulan suci.
Umat Islam sangat penting memahami bahwa ada tiga fase dalam bulan Ramadan serta bagaimana dapat memanfaatkannya sebagai momentum perubahan diri.
Fase rahmat
Baca Juga: 10 Amalan Sunah Ramadan dalam Kitab Syekh Nawawi Al-Bantani
Sepuluh hari pertama merupakan fase rahmat Allah. Pada fase ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan introspeksi diri, mengenali kebiasaan buruk, dan mulai memperbaikinya.
Fase ini adalah fase kasih sayang Allah yang diberikan kepada mereka yang benar-benar ingin berubah. Demikian menurut Wamenag Romo Muhammad Syafii seperti dikutip situs Kementerian Agama.
Fase maghfirah
Baca Juga: Bolehkah Anak Sahur dan Buka Puasa dengan Makanan Manis, Ini Saran Dokter?
Sepuluh hari kedua adalah maghfirah atau ampunan dari Allah. Setelah menyadari kesalahan, fase ini menjadi waktu terbaik untuk memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dalam fase ini juga setiap orang diajarkan bahwa mereka selalu memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah selama bersungguh-sungguh dalam taubatnya.
Fase pembebasan
Kemudian 10 hari terakhir yaitu pembebasan dari neraka. Fase terakhir Ramadan adalah waktu untuk memperkuat ibadah, memperbanyak doa, dan memohon perlindungan dari siksa neraka.
Umat Islam dianjurkan untuk mempertahankan kebiasaan baik yang sudah dilakukan sejak awal Ramadan agar tetap konsisten setelah bulan suci berakhir.
Keutamaan Ramadan tidak datang secara otomatis, tetapi harus diperjuangkan. Seperti dapat dilihat dalam hadis Rasulullah SAW yang menyampaikan bahwa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan haus.
Artinya, Ramadan tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi harus menjadi momen transformasi spiritual dan moral.
Jika kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, Ramadan adalah saat terbaik untuk memulainya.
Wamenag mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai sarana perbaikan diri agar setelah bulan suci berakhir, kebiasaan baik tetap terjaga.