Ramai-ramai Apresiasi Ketegasan Kapolri kepada Jajaran “Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepalanya Saya Potong”

Forumterkininews.id, Jakarta – Peringatan keras Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada kepala satuan wilayah (kasatwil) baik itu tingkat Polda, Polres dan Polsek dengan menegaskan “Kalau Tak Mampu Membersihkan Ekor, Maka Kepalanya Saya Potong”, mendapatkan apresiasi dari para aktivis dan mahasiswa.

Apalagi hingga orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu sampai mengeluarkan telegram rahasia (TR) kepada jajaran terkait penindakan tegas bagi anggota yang melakukan kekerasan berlebihan dan yang melakukan pelanggaran disiplin hingga pidana.

Koordinator Pusat BEM Nusantara, Eko Pratama mengatakan dikeluarkan TR tersebut menunjukkan komitmen Kapolri yang ingin polisi humanis dan dekat dengan masyarakat.

“Kami memuji tindakan serius dari pak Kapolri, Sigit Prabowo. Kapolri tentu menginginkan citra polisi yang humanis. Sehingga tidak terpuji seperti yang dilakukan salah satu oknum anggotanya memang tepat segera diberi ganjaran sesuai,” kata Eko, pada Rabu (20/10/2021).

Lalu, Eko juga menerangkan bahwa pihaknya sepakat atas langkah preventif Kapolri itu. Sebab TR juga merupakan respons yang baik dari Jenderal Listyo Sigit terkait kondisi jajarannya. Menurutnya, Polri saat ini lebih baik lantaran sudah mampu mendengar kritik, menyerap aspirasi atas pelanggaran yang terjadi di internal.

“Kami sepakat bahwa TR Kapolri itu adalah sebuah respons yang bagus, daripada tidak direspons sama sekali. Apalagi jika mengenang internal polisi zaman dulu-dulu yang cenderung ada sifat membela diri dan apologi. Saya kiri respon ini sangat baik, meski kejadi represif ini tentu bukan yang pertama kali terjadi,” tutur Eko.

Lebih lanjut, bahkan Kapolri yang kembali menegaskan di hadapan para calon pemimpin Polri masa depan di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimmen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10) kemarin, bentuk komitmennya agar Polri dicintai masyarakat.

BACA JUGA:   Banyak Mafia Tanah, BPN Diminta Hati-hati Terbitkan Sertifikat

Baca juga: Kapolri: Kalau Tak Mampu Membersihkan Ekor, Maka Kepalanya Saya Potong

Terkait penyampaian Kapolri soal kepemimpinan, Eko Pratama juga turut berkomentar. “Ya benar kalau ikan busuk mulai dari kepala. Saya berharap itu bisa menjadi rambu awas bagi seluruh pihak yang disinggung Kapolri. Tentu harapannya agar Polri bisa terus membersamai masyarakat sebagai bentuk komitmen, dan pelayan baik bagi masyarakat,” kata Eko.

Eko juga mengingatkan Kapolri yang menyinggung soal rewards. Dia berharap agar hal itu dimaknai jajaran Polisi Republik Indonesia sebagai bentuk komitmen dan kesungguhan dalam meningkatkan kinerja sebagai pelayan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Senada dengan Eko, Koordinator Isu (Korsu) Sosial Politik (Sospol) BEM Nusantara. Aldy Ibura sebagai Korsu Sospol BEM Nusantara mengutarakan elektabilitas Polri sempat turun gara-gara ulah oknum yang viral beberapa waktu lalu. Dengan memberikan rambu merah ke anak buahnya agar tidak bertindak reprefsif patut diapresiasi.

Menurut Aldy Ibura langkah tegas tersebut dilakukan Polri juga demi masyarakat Indonesia. “Polisi itu mitra masyarakat, polisi juga membersamai masyarakat, jika polisi berbuat kasar tentu masyarakat tidak akan percaya. Dengan rambu merah dari Kapolri Jenderal Sigit mungkin itu akan memberi efek jera pada sehingga tidak ada lagi oknum yang muncul,” imbuhnya.

Dirinya juga menilai kebaikan yang sama akan diperoleh Korps Bhayangkara ke depannya, sebab citra Polri juga akan baik jika tidak ada oknum seperti yang sempat viral.

“Sudah jelas kata Kapolri akan memberi sanksi tegas pada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada. Bahkan, Jendral Sigit juga tidak akan ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya. Dengan jalan itu citra Polri bisa kembali terangkat, dan kepercayaan masyarakat semakin tinggi,” tandasnya.

Artikel Terkait