Oknum anggota TNI, Kopka Basar diduga kuat sebagai salah satu pelaku penembakan tiga anggota polisi dari Polres Way Kanan, Lampung.
Penembakan yang diduga dilakukan oleh Kopka Basar itu terjadi ketika anggota kepolisian menggerebek arena judi sabung ayam ilegal di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Senin (17/3/2025).
Kopka Basar bersama rekannya yang juga anggota TNI, yakni Peltu Lubis, melakukan perlawanan ketika penggerebekan itu dilakukan.
Keduanya diduga melepaskan tembakan dari senjata laras panjang SS1 ke arah anggota polisi.
Alhasil, Tiga anggota polisi gugur dalam insiden tersebut. Mereka adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
Sebelum terjadinya peristiwa berdarah itu, Kopka Basar terlihat memamerkan pistol jenis semi-otomatis Pindad G2 Combat.
Momen itu terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, salah satunya di akun X @Meta80ki.
Dalam video terlihat Kopka Basar tengah berada di sebuah lahan kosong. Ia memegang pistol jenis semi-otomatis Pindad G2 Combat di tangan kirinya.
Ia lalu mengarahkan pistol tersebut ke depan, lalu menekan pelatuknya hingga pistol itu menyalak, melepaskan dua peluru.
Lantas senjata jenis apakah pistol jenis semi-otomatis Pindad G2 Combat? Berikut ulasannya.
Sesuai namanya, pistol ini merupakan senjata api buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Pindad. Seri ini merupakan standar senjata genggam atau secondary yang biasa digunakan oleh militer.
Dikutip dari laman pindad.com, disebutkan pistol G2 Combat ini kaliber 9 mm, menggunakan amunisi 9 x 19 mm yang dikenal sebagai Lugar Parabellum.
Pistol ini memiliki panjang laras sekitar 12,5 cm dengan berat kosong 900 gram. Namun jika terisi peluru penuh, maka beratnya bisa mencapai 1,2 kilogram.
Pistol G2 Combatbisa menampung maksimal 15 butir peluru dengan sistem semi otomatis. Jangkauan efektis tembakannya adalam 25 meter.
Fitur utama pistol ini adalah sistem single action, yang memberikan tingkat keamanan lebih tinggi.
Dengan konsep ini, ketika pelatuk ditarik tanpa dilepaskan, pistol tidak akan melepaskan tembakan, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Selain itu, pistol buatan Pindad ini juga dilengkapi dengan kunci pengaman yang mudah dioperasikan, menambah kenyamanan bagi penggunanya.
Proses pembongkaran dan pemasangan pistol ini sangat sederhana. Untuk membongkarnya, cukup tarik tuas dan tekan tombol khusus, setelah itu laras dan komponen lainnya dapat dilepas dengan mudah. Begitu pula saat memasangnya kembali.
Pistol ini juga memiliki sistem bidikan yang sederhana, menggunakan tiga titik putih yang harus sejajar agar mendapatkan bidikan yang akurat.
Didesain untuk kenyamanan, pistol ini dapat digunakan dengan satu tangan maupun dua tangan, sehingga memudahkan pengguna dalam membidik sasaran.
Dengan daya tahan hingga 20. 000 kali tembakan sebelum laras perlu diganti, pistol ini menjanjikan kualitas yang baik.
Setelah mencapai batas tersebut, laras dan senjatanya biasanya akan dihancurkan untuk menghindari risiko kecelakaan akibat keausan.
Pindad terus berupaya mengembangkan generasi berikutnya dari pistol ini dengan berbagai peningkatan dan fitur modern yang lebih modular.
Meskipun saat ini pistol ini belum dilengkapi dengan opsi untuk memasang aksesoris di bagian bawahnya, diharapkan generasi baru nanti akan memiliki fitur-fitur tambahan tersebut.