Rezim Assad Runtuh, PBB Dorong Pemilu Bebas dan Adil di Suriah

Nasional

Kamis, 19 Desember 2024 | 20:01 WIB
Rezim Assad Runtuh, PBB Dorong Pemilu Bebas dan Adil di Suriah
PBB mendorong pemilu bebas dan adil di Suriah. (Foto: Ist)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan pemilihan umum yang bebas dan adil di Suriah setelah penggulingan presiden Bashar Al Assad beberapa waktu lalu. Penggulingan membuat rezim Assad yang berkuasa lebih dari separuh abad akhirnya tumbang.

rb-1

Dilansir dari AFP, Kamis (19/12), utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen mengatakan hal itu menjadi satu dari banyak harapan untuk melihat Suriah yang baru setelah selama ini di bawah rezim Assad.

“Suriah baru, yang akan mengadopsi konstitusi baru dan kami akan menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil ketika saatnya tiba, setelah masa transisi,” ucap Geir Pedersen.

Baca Juga: Biodata dan Pendidikan Bupati Pati Sudewo, Viral Naikkan PBB 250 Persen

rb-3

Presiden Suriah, Bashar Al Assad yang digulingkan oleh kelompok pemberontak. (Foto: Ist)

Sambil menyerukan pemberian segera bantuan kemanusiaan. Ia juga mengungkapkan harapan sanksi internasional yang dijatuhkan terhadap Suriah atas pelanggaran Assad akan berakhir.

Harapan pemilu yang bebas dan adil muncul setelah Assad melarikan diri dari Suriah. Bashar Al Assad kabur setelah serangan yang dipelopori milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang memicu salah satu perang paling mematikan di Suriah.

Penggulingan Bashar Al Assad meruntuhkan rezim keluarganya di Suriah yang dimulai Hafez Al Assad pada 22 Februari 1971 hingga meninggal, kemudian dilanjutkan anaknya yaitu Bashar Al Assad sejak 17 Juli 2000 dan berakhir pada 8 Desember 2024.

Baca Juga: Bashar al-Assad Kabur ke Rusia Usai Digulingkan Oposisi, Joe Biden Bilang Begini

Perang saudara bertahun-tahun juga membuat Suriah sangat bergantung pada bantuan, sangat terpecah-pecah dan sangat membutuhkan keadilan dan perdamaian.

Geir Pedersen kemudian menuturkan bahwa tantangan utama saat ini adalah situasi di wilayah yang dikuasai Kurdi di timur laut Suriah, di tengah kekhawatiran eskalasi besar antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS dan dipimpin Kurdi, serta kelompok yang didukung Turki.

Turki menuduh komponen utama SDF, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), berafiliasi dengan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di dalam negeri, yang oleh Washington dan Ankara dianggap sebagai kelompok teroris.

Kegembiraan masyarakat Suriah atas digulingkannya rezim Bashar Al Assad. (Foto: Ist)

Sebelumnya, AS mengatakan bahwa mereka telah menjadi perantara perpanjangan gencatan senjata di kota Manbij yang menjadi titik api. Mereka juga sedang mencari kesepahaman yang lebih luas dengan Turki.

Sementara itu, pemantau perang Suriah mengatakan 21 pejuang pro-Turki telah tewas setelah mereka menyerang posisi yang dikuasai Kurdi di dekat Manbij di tengah perpanjangan gencatan senjata.

“Setidaknya, 21 anggota faksi pro-Turki tewas dan yang lainnya terluka akibat tembakan dari Dewan Militer Manbij setelah faksi pro-Turki menyerang,” ucap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Tag PBB Suriah Bashar al-Assad

Terkini