Sejarah Baju Koko, Outfit Khas Lebaran yang Legendaris

Lifestyle

Jumat, 05 April 2024 | 00:00 WIB
Sejarah Baju Koko, Outfit Khas Lebaran yang Legendaris

FTNews - Saat menjelang hari idulfitri atau Lebaran, sudah menjadi pemandangan biasa melihat  muslim pria di Indonesia mengenakan baju koko.

rb-1

Baju koko selalu identik dengan perayaan Lebaran atau pun kegiatan ibadah muslim Indonesia khususnya salat.

Namun siapa sangka, di balik trend pemakaiannya yang legendaris,  ternyata baju koko memiliki sejarah yang cukup  unik.

Baca Juga: Pramono Anung Punya Tanda Kehormatan Prestisius, Apa Jasanya?

rb-3

Ternyata, baju koko yang sering kalian kenakan tersebut berasal dari masyarakat Tionghoa. Selain itu juga baju koko ini bukan berasal dari ajaran agama, melainkan sebuah budaya.

Ini berawal dari baju tradisional milik seorang warga Tionghoa bernama Tui-Khim. Namun, nama tersebut berubah penyebutannya oleh orang betawi menjadi Tikim.

Baju ini dikenal dengan sebutan tersebut karena memiliki lima kancing bukaan. Hingga abad ke 20 baju tersebut ramai dikenakan kalangan Tionghoa.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Sejarah baju Tui Khim. (Foto: CIHC)

Kemudian orang-orang lebih menganggap baju tersebut sebagai baju koko. Karena Baju itu biasanya dikenakan oleh "engko-engko" atau pria Tionghoa. Sehingga terserap menjadi sebuah nama baju koko.

Lalu, perpaduan baju koko ini menjadi pakaian muslim Indonesia saat baju tradisional Jawa yakni Surjan yang memiliki arti, nglungsur wontern jaja atau meluncur melalui dada.

Ilustrasi Baju koko. (Foto: Shoppe)

Sosok yang memperkenalkan baju koko di Jawa yaitu Sunan Kali Jaga. Namun, ia menyebutnya dengan baju takwa.

Kemudian, baju tersebut menjadi tersebar untuk dikenakan oleh muslim Jawa saat itu. Dan masyarakat Tionghoa meninggalkan baju tersebut beralih kepada baju model barat.

Dan saat ini baju koko menjadi media umat muslim di Jawa sebagai penutup aurat saat ingin beribadah.

Tag Lifestyle Sejarah Baju Koko

Terkini