Selain Rendam Rumah Warga, Banjir Situbondo Juga Rusak Infrastruktur Pemerintah
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Banjir yang terjadi di Situbondo, selain merendam ratusan rumah warga juga merusak beberapa infrastruktur. Kerugian atas banjir ini ditaksir sekitar Rp2 miliar.
Selain merendam 613 rumah warga di Desa Klatakan (Kecamatan Kendit), Desa Kalimas dan Besuki (Kecamatan Besuki). Juga Desa Kalianget (Kecamatan Banyuglugur). Banjir juga merusak infrastruktur seperti jembatan limpas dan tangkis dan bronjong sungai di Desa Wringinanom dan Patemon (Kecamatan Jatibanteng).
"Iya benar bencana banjir juga merusak beberapa infrastruktur di dua desa Kecamatan Jatibanteng. Keduanya yakni tangkis dan bronjong longsor ambrol serta jembatan limpas rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto, Kamis, (2/3).
Baca Juga: Gara-gara Lilin, Sebuah Rumah di IKPN Bintaro Terbakar
Dia merinci, di aliran Kali Patemon sebuah jembatan limpas antar-dusun rusak akibat material banjir sepanjang 50 meter, tinggi 2 meter dan lebar 3 meter. Taksiran kerugian Rp100.000.000.
Selain itu, di aliran Kali Patemon juga terdapat bronjong dan tangkis sungai ambrol. Taksiran kerugiannya mencapai Rp600.000.000.
Di Kali Tanjung, bronjong dan tangkis sungai juga ambrol terbawa banjir. Kerusakan panjangnya 75 meter, tinggi 6 meter. Sedangkan kerugiannya sekitar Rp100.000.000. Sementara di Desa Patemon, banjir akibat curah hujan tinggi juga mengakibatkan tangkis dan bronjong sepanjang 200 meter dan tinggi 6 meter di Kali Patemon tergerus dan longsor, dan kerugiannya mencapai sekitar Rp400.000.00.
Baca Juga: Ngaco, Pemprov DKI Berikan Waktu 15 Menit untuk Parkir Sembarangan
"Kalau ditaksir kerusakan infrastruktur bronjong dan tangkis sungai dan jembatan limpas yang rusak itu memang tidak sampai Rp2 miliar, tapi kalau perhitungan analisis standar belanja (ASB) bisa mencapai sekitar Rp2 miliar," kata Sruwi.
Data diperoleh, banjir di Desa Patemon dan Desa Wringinanom, Kecamatan Jatibanteng, juga merusak sebagian rumah semi permanen di bantaran sungai karena tangkis mengalami longsor.