Sentil Pajak, Sindiran Awan .Feast Jelang 17 Agustus
Lifestyle

Bassist .Feast, Awan, tidak hanya dikenal piawai memainkan bass, tetapi juga lantang menyuarakan kritik sosial. Hal itu kembali ia tunjukkan di panggung Sound of Concert pada Sabtu (16/8/2025).
Setelah menegur aparat yang bertindak kasar kepada penonton, Awan melontarkan serangkaian sindiran tajam yang mengaitkan momen tersebut dengan suasana menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Dengan nada sarkastis, Awan menyapa para aparat yang mayoritas berusia muda dengan sebutan yang menggelitik, seolah menyindir semangat yang salah kaprah.
Baca Juga: Kisah Deddy Corbuzier 'Dipalak' Petugas Pajak Rp 8 M
IMG_20250817_134138
"Adik-adik yang berseragam," ucapnya disambut tawa penonton.
Sindiran itu berlanjut ketika ia menghubungkan perilaku represif oknum aparat dengan semangat perayaan kemerdekaan yang akan berlangsung keesokan harinya.
Baca Juga: Akhirnya! Bandara Kualanamu Lunasi Pajak Sebelum Jatuh Tempo
"17-an ya bentar lagi ya, masih kayak gitu tuh," celetuk Awan, menyiratkan ironi antara semangat kemerdekaan dan tindakan kekerasan.
IMG_20250817_134007
Kritik Awan tidak berhenti pada perilaku aparat di lokasi. Pikirannya meluas hingga ke isu nasional yang lebih besar, yakni soal pajak yang kian memberatkan.
"Pajak aja ditarikin ya, makin gede ya," katanya, mengubah suasana dari insiden lokal menjadi refleksi kebijakan nasional.
Ia kemudian menutup rentetan kritiknya dengan sebuah kalimat satir yang menohok tentang definisi sebuah bangsa yang besar menurut versinya.
IMG_20250817_133800
"Katanya bangsa yang besar, besar pajaknya," sindirnya tajam.
Celetukan-celetukan Awan ini menunjukkan posisinya sebagai musisi yang tidak takut untuk membawa isu-isu sosial dan politik ke atas panggung.
Ia seolah mengingatkan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga medium untuk menyuarakan kegelisahan dan kritik terhadap kondisi sosial di sekitarnya.
Penampilan .Feast malam itu pun menjadi lebih dari sekadar konser musik, tetapi juga sebuah mimbar orasi yang membakar semangat kritis para penontonnya.