Silsilah Keluarga Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ternyata 'Dikelilingi' Para Menteri
Nama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro belakangan jadi perbincangan hangat di tengah publik
Usai didemo sejumlah aparatur sipil negara (ASN), Senin (20/1/2025) lalu, rekaman yang diduga suaranya melakukan tindakan semena-menan kepada ajudan turut viral di media sosial.
Alhasil nama Satryo Soemantri Brodjonegoro turut trending di platform X yang sebelumnya bernama Twitter.
Baca Juga: Satryo Soemantri Brodjonegoro Mendadak Trending di Platform X-Twitter
Hal ini tentu menarik keingintahuan publik silsilah di balik nama Brodjonegoro tersebut.
Siapa sangka, ternyata Satryo Soemantri Brodjonegoro melekat dengan yang namanya jabatan menteri, atau bisa dibilang turunan keluarga menteri.
Ya, tak hanya orang tua kandungnya, ternyata adiknya juga pernah mengisi jabatan menteri di era Jokowi.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Mendiktisaintek, Brian Yuliarto Irit Bicara
Penasaran kan? Nah, dari sejumlah informasi yang dihimpun FT News, nama Brodjonegoro tak lepas dari Ayahnya Soemantri Brodjonegoro.
Soemantri Brodjonegoro seorang tokoh besar yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (1967–1973) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973).
Keluarga Brodjonegoro memang dikenal sebagai salah satu keluarga terkemuka dalam sejarah Indonesia lantaran telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, ekonomi hingga pendidikan.
Soemantri Brodjonegoro meninggal dunia di tahun pertamanya menjabat sebagai Mendikbud.
Soemantri Brodjonegoro juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia ke-6.
Soemantri mempunyai dua anak yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.
Satryo Brodjonegoro merupakan salah satu menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Dia menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi menteri dengan didampingi oleh dua wakil menteri yakni Fauzan dan Stella Christie.
Sebelum ditunjuk menjadi menteri, Satryo dikenal sebagai ilmuwan dan pernah menjadi Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Namanya sendiri sudah tak asing di dunia riset dan kependidikan.
Satryo lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Ia meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985.
Sebagai ilmuwan, laman AIPI menyebutnya memiliki tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi.
Pada 1992, Satryo menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mulai implementasi dari proses self evaluation di jurusan tersebut.
Sementara itu, melansir laman LHKPN, Satryo tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp46,05 miliar.
Jumlah itu terdiri dari tanah atau bangunan di sejumlah tempat. Total kekayaan dari tanah dan bangunan ini senilai Rp33,6 miliar.
Selain itu, ia tercatat juga memiliki empat buah kendaraan dengan nilai total Rp1,4 miliar. Satryo juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp11 miliar.
Adik Satryo Soemantri ialah Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang telah diangkat Presiden Prabowo Subianto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi.
Bambang Brodjonegoro adalah sosok yang sudah tak asing di dunia pemerintahan Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kabinet Indonesia Maju.
Bambang dilantik pada 23 Oktober 2019 dan bertugas hingga 28 April 2021, ketika kementerian tersebut digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya, dalam Kabinet Kerja, Bambang menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dari 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Sebelumnya lagi, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dari 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Kariernya di pemerintahan dimulai saat ia menjadi Wakil Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari segi pendidikan Bambang meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1990 dengan fokus pada Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, di mana ia menyelesaikan gelar master (1991-1993) dan program doktoral (1993-1997).
Sebagai akademisi, Bambang mengawali kariernya di Fakultas Ekonomi UI sebagai staf pengajar hingga akhirnya ia dikukuhkan sebagai guru besar di UI pada tahun 2006 yang menjadikannya salah satu guru besar termuda.