Soal Etanol pada BBM, Pakar Sebut AS Gunakan 10 Persen Brasil 85 Persen, Mesin Tetap Aman

Soal kandungan etanol dalam BBM masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ada yang menyatakan aman namun banyak juga yang khawatir kalau kandungan etanol terlalu tinggi bisa menurunkan performa mesin. Ditambah lagi adanya rencana Kementerian ESDM menaikkan kandungan etanol menjadi 10 persen.
Untuk diketahui, selama ini umumnya etanol dalam BBM Pertamina sekitar 3,5 hingga 5 persen tergantung produk. Seperti pada Pertamax Green 95, misalnya, yang mengandung 5% etanol.
Menurut Prof. Tri Yuswidjajanto, Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru di tingkat internasional, bahkan kandungannya lebih tinggi dari milik Pertamina yang mencapai 3,5 persen.
Baca Juga: Rencana Etanol 10 Persen pada BBM Dapat Sorotan, Jangan Jadi Alasan Impor Besar-besaran
Ilustrasi/Foto: pexels.com
Menurutnya, penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru di tingkat internasional, bahkan kandungannya lebih tinggi dari milik Pertamina yang mencapai 3,5 persen.
“Di Amerika pun menjual bensin yang dicampur etanol sebanyak 10 persen, dan di sana baik-baik saja, atau tidak ada masalah dengan mesin kendaraan. Bahkan, di Brasil itu kadar etanolnya sampai 85 persen, dan Australia juga sudah pakai,” ujar Tri, dilansir InfoPublik.
Baca Juga: Mobil Penimbun BBM Terbakar di Jambi
E10 Aman untuk Kendaraan Modern, Mobil Lama?
Hal senda juga disampaikan pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu. Ia mengatakan implementasi terkait campuran etanol 10 persen (E10) ke dalam bahan bakar minyak (BBM), masih aman digunakan untuk kendaraan modern.
Ilustrasi/Foto: Jose Mueses, pexels.com
“Campuran etanol pada BBM 10 persen (E10) umumnya aman pada mesin mobil dan motor injeksi keluaran 2010 ke atas, karena material selang, seal, pompa, injektor, serta kalibrasi ECU sudah kompatibel, sehingga manfaatnya justru meningkatnya angka oktan (lebih tahan knocking), menurunkan emisi CO,” kata Yannes Martinus Pasaribu kepada ANTARA, Kamis.
Sementara untuk kandungan etanol sebesar 5 persen, masih bisa diterima dengan seluruh kendaraan baik model lama maupun baru. Meski demikian, pemilik harus melakukan sedikit modifikasi terkait selang, seal, diafragma pompa yang harus kompatibel dengan karakteristik etanol.
Untuk semakin meyakinkan pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat, pemilik disarankan untuk kembali membuka dan mencermati buku panduan (manual book) yang diberikan oleh masing-masing pabrikan.