Soal Larangan Masuk UAS, Pemerintah Singapura: Ekstremis Tidak Diterima Disini
Nasional

Forumterkininew.id, Jakarta - Pemerintah Singapura melalui Ministry of Home Affairs (MHA) memberikan klarifikasi terkait penolakan kedatangan Ustaz Abdul Somad ke Singapura.
Melansir mha.gov.sg, pemerintah Singapura membenarkan jika Abdul Somad tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura Senin (16/5) dari Batam. Somad datang dengan rombongan berjumlah enam orang.
Selanjutnya Somad diwawancarai, setelah itu Rrombongan UAS ditolak masuk ke Singapura. Selanjutnya Da'i kondang tersebut dipulangkan menggunakan feri kembali ke Batam pada hari yang sama.
Baca Juga: HUT ke-77 TNI , Pangdam Jaya Akan Bekerja Lebih Baik untuk Jakarta
Lebih lanjut MHA menyatakan, Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengatakan dalam khotbahnya, bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina. Tindak tersebut dianggap “syahidâ€Â.
Kemudian Somad juga dianggap membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain. Contohnya ketika Somad mengatakan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin kafir". Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai “kafir†(kafir).
Terkahir, pihak kementerian menyatakan, setiap orang yang masuk ke Singapura tidak otomatis mendapatkan haknya sebagaimana warga negara Singapura. "Pihak pemerintah memiliki pertimbangan sendiri tentang siapa yang boleh atau tidak boleh masuk Singapura," tulis pernyataan tersebut.
Baca Juga: Susi: Penyanderaan Sebabkan Masyarakat Papua Kehilangan Pemenuhan Hak
Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis.