Politik

Soeharto Dapat Gelar Jenderal Besar, Begini Alasan Militer Memberinya Bintang 5

11 November 2025 | 18:52 WIB
Soeharto Dapat Gelar Jenderal Besar, Begini Alasan Militer Memberinya Bintang 5
Presiden RI Ke-2 Soeharto memiliki pangkat Jenderal Besar dengan 5 bintang. [Dokumentasi Tutut Soeharto]

Dari momentum itulah Soeharto naik ke puncak kekuasaan, menggantikan Presiden Sukarno, dan kemudian membentuk rezim Orde Baru yang bertahan lebih dari tiga dekade.

Pewaris Doktrin Nasution, Pelaksana Dwifungsi ABRI

Jika Sudirman adalah peletak dasar militer Indonesia dan Nasution perumus doktrin “Jalan Tengah” yang kemudian dikenal sebagai dwifungsi ABRI, maka Soeharto dianggap sebagai pelaksana paling nyata dari doktrin tersebut.

Melalui Seminar Angkatan Darat II di Bandung pada Agustus 1966, Soeharto memantapkan posisi ABRI bukan hanya sebagai alat pertahanan negara, tetapi juga sebagai kekuatan sosial-politik yang ikut mengatur arah pembangunan nasional.

Dengan doktrin itu, Soeharto menempatkan militer di jantung pemerintahan, menjadikannya pilar stabilitas politik sekaligus motor pembangunan ekonomi.

Soeharto dan Hilangnya Batas antara Militer dan Politik

Peran Soeharto inilah yang membuatnya dinilai berhasil “memanfaatkan” dwifungsi ABRI menjadi alat kontrol negara. Di bawah kepemimpinannya, tentara bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga pengelola birokrasi dan ekonomi nasional.

Kendati banyak dikritik karena melanggengkan kekuasaan militer di ruang sipil, konsep yang digagas Soeharto dianggap efektif menjaga stabilitas nasional selama masa transisi politik pasca-1965 hingga akhir 1980-an.

Atas dasar peran strategis inilah, Soeharto dianggap layak disejajarkan dengan dua tokoh besar TNI lainnya — Sudirman dan Nasution.

Penganugerahan Tiga Jenderal Besar

Setelah melalui berbagai pertimbangan, gagasan Salim Said akhirnya sampai ke tangan Jenderal Feisal Tanjung, lalu diteruskan ke istana. Pada Hari ABRI, 5 Oktober 1997, ketiganya — Sudirman, Nasution, dan Soeharto — resmi dianugerahi pangkat Jenderal Besar TNI, masing-masing dengan lima bintang di pundak.

Penghargaan itu menjadi simbol penyatuan sejarah TNI dari masa revolusi, masa ideologi, hingga masa pembangunan.

Arti Lima Bintang di Pundak Soeharto

Lima bintang emas di pundak Soeharto melambangkan kekuasaan militer tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah Indonesia. Namun di balik gemerlap pangkat itu, tersimpan ironi — karena bagi sebagian pihak, Soeharto justru menjadi simbol kontroversi antara militerisme dan demokrasi.

Meski begitu, tidak dapat disangkal bahwa perannya dalam menyelamatkan negara dari ancaman komunis, menegakkan stabilitas, dan membangun fondasi ekonomi nasional menjadi alasan utama mengapa Soeharto layak menyandang pangkat Jenderal Besar.

1 2 Tampilkan Semua
Tag tni soeharto jenderal