Sosok Nono Makarim, Ayah Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka baru kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Tersangka baru tersebut yakni Nadiem Makarim, mantan Mendikbudristek.

Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka pada hari ini, Kamis (4/9/2025), setelah penyidik Kejagung memeriksa sekitar 120 saksi dan 4 orang ahli dalam perkara ini.

"Dari hasil pendalaman, keterangan saksi-saksi, dan juga alat bukti yang ada, pada sore dan hasil dari ekspose telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM," kata Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Keberadaan Jurist Tan Dikabarkan Ada di Australia

Diketahui, pada hari ini Nadiem Makarim juga memenuhi panggilan Kejagung terkait pemeriksaan kasus tersebut. Ini ketiga kalinya mantan bos Gojek itu diperiksa.

Ia diperiksa pertama kali pada Senin, 23 Juni 2025 lalu, yang pemeriksaannya berlangsung sekitar 12 jam. Kemudian kembali diperiksa pada Selasa, 15 Juli 2025, selama sekitar 9 jam.

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim penuhi panggilan pemeriksaan oleh Kejagung. [Ist]Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2024, membuat publik tidak sedikit yang penasaran dengan sosoknya.

Baca Juga: Ekskul Pramuka Tak Lagi Wajib, P2G Beri Catatan Kritis

Termasuk soal keluarganya. Diketahui, Nadiem Makarim merupakan anak dari pengacara dan praktisi hukum ternama di Indonesia, Nono Anwar Makarim.

Lantas, seperti apa profil Nono Makarim? Berikut ulasannya dirangkum FTNews.co.id dari berbagai sumber.

Profil Nono MakarimNono Anwar Makarim tengah membaca buku. [Instagram]Jebolan Harvard University ini terlahir dari keluarga campuran keturunan Arab dan Minangkabau. Sang ayah, Anwar Makarim merupakan seorang notaris, sedangkan ibunya bernama Salmah.

Nono Makarim menamatkan pendidikan tinggi pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1973. Ia kemudian menjadi fellow researcher di Harvard Centre for International Affairs, Universitas Harvard, Amerika Serikat (1973-1974).

Nono Makarim meraih gelar Master Hukum (LLM) pada tahun 1975 dari Harvard Law School. Tiga tahun kemudian, ia memperoleh titel doktor judicial science dari universitas yang sama.

Dia juga dikenal sebagai aktivis di Ikatan Mahasiwa Djakarta (IMADA). Serta pernah menjabat pemimpin redaksi harian KAMI (1966-1973).

Nono Makarim juga tercatat pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) dari kalangan mahasiswa dari tahun 1967 sampai 1971.

Karier AwalFoto kolase Nono Makarim dan Nadiem Makarim. [Instagram]Berbekal kemampuan di bidang hukum yang terbilang mumpuni, tawaran bekerja sebagai praktisi hukum datang silih berganti mendatangi Nono Makarim.

Kemudian pada tahun 1979, Nono Makarim mulai meniti karier di firma hukum Adnan Buyung Nasution. Tak butuh waktu lama, ia mendirikan law firm sendiri.

Firma hukum yang diberi nama Makarim & Taira S didirikannya bersama kerabatnya, Frank Taira Supit, pada tahun 1980.

Lembaga konsultan hukum Makarim & Taira S telah memiliki segudang penghargaan. Klien mereka juga bukan sembarang orang.

Banyak perusahaan besar yang telah menggunakan jasa dari firma hukum ini. Sebut saja, seperti Bank Panin, Citibank, dan masih banyak perusahaan besar lainnya.

Pengacara kondang saat ini, Hotman Paris Hutapea, juga pernah bekerja cukup lama di kantor Makarim & Taira S.

Kini, di masa tuanya, Nono Makarim lebih memilih menghabiskan waktu untuk menulis buku.

Biodata dan Agama Nono MakarimNono Makarim (kedua dari kanan) bersama keluarga. [Instagram @nadiem_makarim__]

• Nama Lengkap: Dr. Nono Anwar Makarim, S.H. LL.M
• Tempat Lahir: Pekalongan, Jawa Tengah
• Tanggal Lahir: 25 September 1939
• Orang Tua: Anwar Makarim (ayah) dan Salmah (ibu)
• Keluarga: Zacky Anwar Makarim (adik)
• Agama: Belum Diketahui
• Istri: Atika Algadri
• Anak: 2, termasuk Nadiem Makarim
• Pekerjaan: Ahli Hukum

Itulah sekilas sosok Nono Makarim, ayah dari mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Kekinian, Nadiem tersandung kasus hukum dengan menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.