Studi: Ternyata Ada Manfaat Gunakan Sepatu Hak Tinggi

FTNews - Banyak studi yang mengatakan menggunakan sepatu hak tinggi tidak baik untuk kesehatan. Namun, penelitian terbaru menemukan sebaiknya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health pada 2018 menyebut bahwa penggunaan hak tinggi meningkatkan risiko bunion, yaitu bengkak pada ibu jari kaki yang bisa menjadi radang.

Penelitian ini berjudul “The 2016 HIGh Heels: Health effects And psychosexual BenefITS (HIGH HABITS) study: systematic review of reviews and additional primary studies”.

Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya

Efek buruk lain penggunaan stiletto adalah nyeri muskuloskeletal dan cedera pada pemakai. Sebagian dari cedera itu, antara lain fraktur pergelangan kaki, sifatnya gawat dan membutuhkan perawatan rumah sakit.

Sementara, studi yang dilakukan oleh University of Texas di Austin dan Georgia Institute of Technology menemukan, penggunaan sepatu hak tinggi membantu penguatan otot tendon di pergelangan kaki dan betis. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dan tulang.

Penelitian ini terbit dalam Journal of Applied Physiology. Peneliti menguji delapan pria dan wanita untuk memakai stiletto selama 14 minggu. Lalu, mengukur panjang otot betis partisipan dan kekuatan tendon Achilles mereka.

Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

Tak sampai di situ, peneliti juga mengukur penggunaan energi dalam berjalan selama lima menit di atas treadmill, baik dengan sepatu hak tinggi maupun sepatu datar.

Hasilnya, mereka yang menggunakan stiletto cenderung memiliki otot betis dan tendon Achilles lebih pendek dan kaku daripada sebelumnya. Energi yang mereka pakai untuk berjalan juga lebih efisien.

Dalam penggunaannya berjalan 1.500 langkah per hari mengalami penurunan kekuatan metabolisme bersih sebesar 9 persen saat berjalan dengan sepatu bersol datar.

“Oleh karena itu, kebiasaan pengguna sepatu hak tinggi dapat menikmati manfaat dari berjalan lebih santai selama berminggu-minggu setelah penggunaan alas kaki terakhir mereka,” tulis para peneliti dalam makalah tersebut.

Meski demikian, studi ini tidak menelusuri apakah penggunaan sepatu hak tinggi membuat pengguna merasa nyeri.