Tahun 2028, China Siap Luncurkan Wisata ke Luar Angkasa!

FTNews – Perusahaan penerbangan luar angkasa komersil di China, CAS Space, mengatakan “kendaraan wisata ke luar angkasa”-nya siap terbang di tahun 2027. Di tahun 2028, mereka siap menerbangkan para wisatawan ke penghujung langit.

Melansir Reuters, CAS Space mengatakan bahwa kendaraannya akan terdapat kabin untuk turis. Di mana, di dalamnya terdapat empat jendela panoramik yang dapat mengangkut hingga tujuh penumpang per penerbangannya.

Perusahaan ini berencana akan melakukan penerbangan setiap 100 jam sekali. Melalui tempat peluncuran yang bertemakan taman hiburan ini, merek menyiapkan 10 kendaraan untuk meluncurkan penumpangnya ke tepi langit. Kabarnya, mereka mematok harga $415 ribu atau sekitar Rp6,6 miliar per penerbangannya.

CAS Space, yang berpusat di Guangzhou, berdiri pada tahun 2018. Pemegang saham terbesar kedua dari perusahaan ini adalah institut penelitian terbesar di China, Chinese Academy of Science.

Dengan program ini, China akan mempersempit ketertinggalannya dari Amerika Serikat (AS)  dalam eksplorasi luar angkasa. Bahkan, China dapat menjadi negara pertama yang dapat membawa pulang sampel dari bagian belakang bulan melalui misi Chang’e-6 yang terbang awal bulan ini.

Peluncuran roket tersebut berhasil menarik banyak wisatawan ke lokasi peluncuran di Provinsi Pulau Hainan, China. Sebelum peluncuran, puluhan ribu orang berkumpul di berbagai titik di dekat lokasi peluncuran untuk menyaksikan sejarah baru mereka. Sehingga, menyebabkan kemacetan panjang pada arus lalu lintasnya.

Bersaing dengan Pendiri Amazon

Roket dari perusahaan Blue Origin milik Jeff Bezos. Foto: Blue Origin

Jeff Bezos, pendiri perusahaan teknologi Amazon, juga memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang antariksa, yaitu Blue Origin. Dalam perusahaan ini juga, ia ingin membuka penerbangan komersial atau wisata ke luar angkasa.

Hal tersebut terwujudkan pada tahun 2021 silam, di mana ia bernama tiga orang berhasil terbang ke luar angkasa bersama roket New Shepard’s. Ia bersama Mark Bezos, Wally Funk, dan Oliver Daemen resmi menjadi astronot setelah melewati Kármán Line, batas internasional antara bumi dan luar angkasa.

BACA JUGA:   Bandung Kembangkan Wisata Religi Bertajuk “Wisata Quran”

Namun, Blue Origin harus mengalami kemunduran setelah roketnya mengalami kegagalan pada tahun 2022. Semenjak saat itu, mereka tidak melakukan penerbangan dengan awak di dalamnya. 

Hingga, hari Minggu (19/5) nanti. Mereka akan kembali menerbangkan roket dengan awaknya ke tepi angkasa dengan misi bernama NS-25. Penerbangan tersebut akan berlangsung di Launch Site One di Texas, AS pada pukul 08.30 waktu setempat.

Artikel Terkait

5 Kota Terpintar di Dunia, Adakah dari Indonesia?

FTNews - Untuk membangun sebuah perkotaan tentu tidak dapat...

Dikunjungi Menparekraf, Ada Apa di Danau Ubur-ubur Kakaban?

FTNews - Pada Selasa (2/7), Menteri Pariwisata dan Ekonomi...

Pesawat Air Europa Alami Turbulensi, Celakakan 30 Orang

FTNews - Sebuah penerbangan dari maskapai Air Europa mengalami...

Kunjungi China, Menparekraf Pamerkan 5 Destinasi Super Prioritas

FTNews - Pariwisata adalah salah satu tulang punggung ekonomi...