Tak Hanya Pekerjaan, Sahabat Disabilitas Inginkan Ini Jika Prabowo-Gibran Terpilih
Sosial Budaya

FTNews - Permasalahan dan isu disabilitas mencuat dalam debat pamungkas calon presiden (capres) Minggu (4/2). Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pun lantang menjawab pertanyaan terkait itu. Ia memastikan ia dan partainya Gerindra menjadi salah satu pendorong lahirnya undang-undang tentang penyandang disabilitas.
Dalam sebuah acara Sahabat Disabilitas untuk Prabowo-Gibran, di Jakarta, Selasa (6/2) dari Youtube Relawan PRIDE, adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo pun menegaskan hal itu.
Hashim yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran mengatakan, hubungan ia dan Probowo dengan komunitas disabilitas sudah terbangun lama, sejak tahun 2014.
Baca Juga: Kemenag Sebut Awal 1 Ramadhan Jatuh pada Kamis 23 Maret
Ketua Dewan Penasehat Relawan PRIDE ini bercerita, saat itu ada 1.200 anggota komunitas disabilitas bertemu dengan tim kampanye Prabowo-Hatta Rajasa saat Pemilu 2014 di Balai Kartini, Jakarta.
"Saya baru tahu masalah dan tantangan perjuangan dari komunitas ini. Terdapat 12 organisasi sosial dari komunitas itu saat pertemuan itu," katanya Hashim.
UU Penyandang Disabilitas
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Polri Percepat Reformasi Institusi
Kala itu, komunitas punya satu permintaan agar diperjuangkan UU disabilitas. Tahun 2014, banyak yang anggap Gerindra partai kecil, tapi Prabowo bertekad untuk mewujudkan harapan komunitas disabilitas ini.
Hashim pun menambahkan, minta Prabowo untuk mengawal hadirnya UU ini. "Kami berhasil mewujudkan itu. Pada 16 April 2016, Presiden Jokowi menandatangani UU tersebut," imbuhnya.
Lahirnya UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjadi jawaban dari janji Prabowo Subianto saat itu.
"Saya sudah hampir 70 tahun kenal dengan dia (Prabowo). Dia kalau sudah janji tidak pernah lupa," tandasnya.
Hingga kini pun Hashim dan komunitas disabilitas rutin bertemu minimal 1-2 kali setahun untuk berdialog. Menurutnya, dari semua harapan yang masih tersisa dari para penyandang disabilitas akan terjawab jika memang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Kita berjuang untuk saudara-saudara. Kita berjuang tanpa pamrih," ungkapnya.
Kesempatan kerja disabilitas. Foto: Antara
Kesempatan Kerja
Dalam kesempatan itu, Relawan RUTE menandatangani MoU dengan 22 perusahaan yang membuka ruang teman-teman disabilitas mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
Entrepreneur disabilitas Laninka Siamiyono dalam diskusi acara itu menceritakan bagaimana perjuangan jatuh bangunnya menjalankan wirausaha dengan kondisinya tersebut.
Kini ia menjalankan bisnis kafe inklusi di daerah Parung, Bogor. Di situ ia memperkerjakan pekerja disabilitas dan non disabilitas. Selain itu ia pun aktif mengadvokasi isu-isu terkait disabilitas di media sosial.
"Yang paling kawan-kawan disabilitas butuhkan saat ini adalah pekerjaan dan kesetaraan," katanya.
Dalam UU No 8 Tahun 2016 ada aturan prosentase 1 persen pekerja di perusahaan. Dari situ ia berharap, kesempatan bekerja itu terbuka sesuai dengan kemampuan penyandang disabilitas. Kadang untuk melamar, penyandang disabilitas ini terbentur pendidikan.
"Kebanyakan mereka akhirnya menjadi wirausaha. Namun ketika bisnis juga menemui kendala. Itu tidak mudah. Mereka perlu dibantu bagaimana memanage bisnis dan membaca pasar," tuturnya.
Laninka menggantungkan asa ke paslon Prabowo-Gibran jika terpilih membuat pelatihan khusus manajemen bisnis pada kawan-kawan disabilitas.
Pemberdayaan disabilitas. Foto: RRI
Subjek Pembangunan
Senada Konten kreator disabilitas Fakhry Muhammad meyakini jika Prabowo-Gibran terpilih akan memperjuangkan hak-hak disabilitas.
"Pak Prabowo negarawan dan punya jiwa kepemimpinan tinggi. Ia akan mampu membuat Indonesia maju dan disegani di mata dunia," ungkapnya.
Sedangkan Gibran sosok yang mewakili anak muda. Tentu memiliki gagasan cemerlang untuk mewakili suara kaum muda.
Sama dengan rekan disabilitas lainnya, Fakhry ingin teman-teman disabilitas menjadi subjek pembangunan. Bukan sekadar menjadi objek pembangunan.
Saat ini jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah disabilitas terbanyak pada usai lanjut.