Tarik Investor Migas, Kementerian ESDM Tingkatkan Kebijakan
Nasional

FTNews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali akan tingkatkan kebijakan terkait investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas). Kementerian ESDM melakukan hal ini sejak tahun 2021 silam. Mereka memberlakukan syarat dan ketentuan Product Sharing Contract (PSC) baru, exploration privileges, dan insentif hulu migas.
"Kebijakan yang pertama, yakni pemberlakuan syarat dan ketentuan baru untuk kontrak kerja sama. Terdapat kontrak cost recovery dan gross split. Pemerintah tidak lagi mewajibkan kontraktor untuk menggunakan gross split. Ini bukti bahwa pemerintah beradaptasi," jelas Direktur Pembinaan Hulu Migas Ariana Soemanto pada IPA Convex 2024, Kamis (16/5).
Selain itu, terdapat hal-hal yang dapat menarik lainnya untuk menarik para calon investor. Seperti adanya Bank Guarantee yang lebih murah senilai $500 ribu atau sekitar Rp7,9 miliar untuk melakukan studi bersama. Selain itu, juga dengan adanya penawaran langsung tanpa studi bersama, hingga eksklusivitas Unconventional Hydrocarbon. Di mana, para kontraktor yang sudah ada dapat melakukan unkonvensional.
Baca Juga: Masih Membandel Hari Kedua Tes Pramusim MotoGP, Polisi Ancam Pidanakan Pilot Drone
Keuntungan-keuntungan Lain untuk InvestorÂÂ
Ilustrasi kilang minyak. Foto: canva
Terkait exploration privileges, Ariana menjelaskan prosedur fasilitas data eksplorasi kini menjadi lebih mudah. Di mana, komitmen eksplorasi dapat mereka alihkan ke area terbuka dan dapat memulihkan data biaya keanggotaan.
Baca Juga: KSP Dorong Percepatan Sistem Perizinan Berusaha Sektor Minerba
Tidak hanya itu, dengan ESDM tingkatkan kebijakan, juga akan memberi insentif pada masa eksplorasi. Kali ini, para investor dapat memperpanjang masa eksplorasi hingga 10 tahun bagi kontraktor yang ingin mencari cadangan.
"Sebagai contoh, penemuan cadangan gas 5 TCF di WK North Ganal Kalimantan Timur. Tanpa adanya perpanjangan masa eksplorasi, cadangan gas ini tidak akan ditemukan. Dari kebijakan ini ditemukan cadangan Geng North yang membuktikan bahwa kerja sama pemerintah dan kontraktor berperan penting dalam mendorong eksplorasi," ungkap Ariana.
Dalam pemberian insentif hulu migas, Pemerintah selalu terbuka untuk melakukan negosiasi untuk membantu pihak kontraktor. Berbagai macam insentif fiskal atau pajak ini dapat mendongkrak keekonomian proyek migas.
Selain itu, Ariana juga menjelaskan inovasi kebijakan mendatang untuk mendukung industri hulu migas. Salah satu contohnya adalah proyek The New Simplified Gross Split PSC dan pengembangan proyek Carbon Capture Storage (CCS).