Tebet Eco Park Ditutup, Anggota DPRD: Itu Bukti Tidak Ada Kajian Matang
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai Taman Kota Tebet (Tebet Eco Park) di Jakarta Selatan yang ditutup sementara merupakan imbas dari kajian yang tidak matang.
"Ketika pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI membawa dampak negatif bagi masyarakat itu membuktikan perencanaan tak baik. Kajian tidak matang," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, taman yang berada di tengah kawasan permukiman warga itu harus melalui perencanaan dan kajian yang matang. Perencanaan dan kajian itu di antaranya meliputi akses transportasi publik. Kemudian tempat parkir, akses keluar masuk, hingga mempertimbangkan kenyamanan warga setempat.
Baca Juga: 5 Buaya Besar Kabur dari Penangkaran Bikin Heboh Sekampung
Kajian mendalam, kata dia, juga harus dilakukan apabila ingin mengarahkan masyarakat menggunakan transportasi umum. Politisi PDI Perjuangan itu menyebut pembangunan taman tersebut hanya mengejar proyek dengan kajian yang masih lemah.
"Kan pasti terpikir kalau sudah melalui perencanaan. Karena semua (perencanaan) itu tidak dilakukan, maka yang terjadi seperti sekarang hanya mengejar proyek saja," katanya.
Ia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menata kembali. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga keberadaan taman itu memberikan manfaat besar kepada masyarakat. Sebelumnya, sejumlah warga menyampaikan keluhan terkait keberadaan parkir liar dan lapak pedagang liar di sekitar kawasan Tebet Eco Park. Akibatnya terjadi gangguan lalu lintas.
Baca Juga: Spanduk Bertuliskan "Gedung ini Disita" Terpasang di Pagar Depan DPR RI
Dinas Perhubungan DKI Menindak Pelanggar di Sekitar Tebet Eco Park
Menyikapi itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana akan mengangkut sepeda motor yang parkir liar di sekitar kawasan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, karena mengganggu arus lalu lintas. Dinas Perhubungan juga menderek mobil dan melakukan Operasi Cabut Pentil motor yang parkir liar.
"Kalau masih ada parkir sebagaimana yang berlaku di lokasi lainnya, kami akan angkut sepeda motor," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Selasa (14/6).
Pihaknya juga menyerahkan kepada Kepolisian untuk menilang kendaraan bermotor yang parkir sembarangan tersebut. Sejak Mei 2022, pihaknya sudah melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di kawasan taman kota itu.
Dari hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas itu, pihaknya menetapkan 11 lokasi parkir di sekitar Taman Kota Tebet dengan daya tampung sekitar 570 parkir mobil dan 4.500 motor. Adapun kantong parkir di sekitar Taman Kota Tebet di antaranya di SMP 73, SD Muhammadiyah, Rusun Harum Tebet dan Lapangan Basket, Panti Sosial, TPS, Kopi Nako serta SPBU terdekat.