Tekan Penyebaran Covid, Pemerintah Tingkatkan Layanan Kesehatan

Forumterkininews.id, Jakarta – Angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di Rumah Sakit yang menangani pasien Covid-19 terus menurun.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, pemerintah terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat. Pasalnya meski BOR menurun, namun kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia terun naik.

Selain memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga memperkuat upaya testing, tracing, dan treatment. Hal ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19 yang didominasi varian Omicron. Dimana diketahui penularan omicron lebih cepat dari varian sebelumnya.

“Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, kita bisa melakukan pelacakan kontak erat atau tracing. Sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,” kata dr. Nadia.

Pemerintah juga terus mendorong laju vaksinasi sebagai pelindung tubuh dari risiko berat hingga kritis jika terpapar COVID-19. Jumlah penduduk yang divaksinasi meningkat pada hari ini (19/2). Vaksinasi dosis 1 saat ini di posisi 91,01% dan dosis dua di posisi 67,2%. Angka ini naik dari posisi kemarin (18/2) yakni, vaksinasi dosis 1 di posisi 90,95% dan vaksinasi dosis 2 di 67,03%.

Upaya penguatan lain yang terus dilakukan pemerintah untuk mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal adalah dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen. 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.

“Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik,” tutup dr. Nadia.

Artikel Terkait