Temuan Guncang Arkeologi, Lukisan Babi 51.200 Tahun Ada di Sulawesi
Lukisan binatang babi di gua Sulawesi berusia 51 200 tahun [Youtube]
Dalam studi yang dipublikasikan di Science Advances, para peneliti menyatakan lukisan tersebut menunjukkan bahwa manusia kuno sudah mampu membangun narasi visual. Artinya, kemampuan bercerita dan berkomunikasi simbolis mungkin sudah muncul lebih awal dari perkiraan.
“Sesuatu tampaknya terjadi sekitar 50.000 tahun lalu. Ini masa ketika spesies manusia lain punah. Mungkin peristiwa itu memicu perubahan besar dalam otak manusia,” ungkap editor senior Nature, Dr. Henry Gee.
Ia menambahkan bahwa kemungkinan besar ada karya seni representasional yang lebih tua lagi yang belum ditemukan.
Sulawesi: Pusat Lahirnya Kreativitas Awal Manusia
Sulawesi kini semakin diakui sebagai salah satu pusat penting perkembangan seni manusia awal. Pulau ini telah menghasilkan beberapa stensil tangan dan lukisan hewan tertua di dunia.
Yang membuat penemuan terbaru ini istimewa adalah struktur naratif yang jelas, bukan sekadar gambar tunggal.
“Babi kutil Sulawesi yang digambarkan ini adalah spesies asli yang masih hidup hingga kini. Seringnya hewan ini muncul dalam seni cadas menunjukkan simbolisme mendalam dan mungkin nilai spiritual bagi pemburu purba,” kata Brumm.
Teknologi Laser Ungkap Usia Lukisan dengan Akurat
Penanggalan karya seni ini menggunakan teknologi laser yang mampu mengambil material mikroskopis dari permukaan lukisan.
Metode ini lebih akurat dibanding penanggalan karbon yang tidak bisa digunakan untuk pigmen lukisan.
Teknologi ini diprediksi akan membuka jalan bagi penanggalan ulang sejumlah seni gua lain yang selama ini belum dapat dipastikan usianya.
“Beberapa situs seni cadas di wilayah ini mungkin sama tuanya, hanya saja belum diuji secara ilmiah,” tambah Brumm.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan situs yang sangat alami dan belum tersentuh tersebut oleh lembaga warisan budaya setempat.