Temuan Ular Air Baru, Genapkan Ular Sulawesi Jadi 60 Spesies

Sosial Budaya

Kamis, 25 Januari 2024 | 00:00 WIB
Temuan Ular Air Baru, Genapkan Ular Sulawesi Jadi 60 Spesies

FTNews - Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan spesies ular air jenis baru Hypsiscopus indonesiensis dari Danau Towuti, Sulawesi Selatan.

rb-1

Penemuan taksa baru ular ini menggenapkan jumlah ular di Sulawesi yang semula berjumlah 59 spesies menjadi 60 spesies.

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Amir Hamidy mengungkapkan, pada tahun 1985 Den Bosch mencatat terdapat 55 jenis ular di Sulawesi.

Baca Juga: Lantik Gugus Tugas, MK Siap Tangani Sengketa Pemilu 2024

rb-3

Dua puluh tahun kemudian yakni tahun 2005, De Lang & Vogel merevisi jumlah tersebut menjadi 52 spesies. Sejak saat itu, tujuh spesies ular baru berhasil teridentifikasi di Sulawesi. Sehingga temuan baru ini menggenapkan jumlah ular darat di Sulawesi menjadi 60 spesies.

Berdasarkan studi molekuler lanjut Amir, ular berwarna abu-abu kecokelatan tersebut memiliki ekor yang pipih secara lateral.

"Jumlah baris sisik yang lebih banyak di bagian tengah tubuh. Jumlah sisik ventral yang lebih banyak. Lalu jumlah sisik ekor yang lebih sedikit. Pola warna yang khas (blirik) dibandingan jenis Hypsiscopus lain," katanya Amir dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/1).

Baca Juga: Rangkaian Upacara HUT ke-78 RI, Pengibaran Merah Putih hingga Atraksi Udara

Studi molekuler ini melibatkan BRIN dan tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Tanjungpura, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Amir mengungkapkan, ada cerita menarik dari temuan H.indonesiensis ini. Spesimen ular ini berasal dari enam spesimen yang dikoleksi pada tahun 2003 dan satu spesimen pada tahun 2019. Melihat dari rentang waktunya cukup jauh sekitar 16 tahun.

"Mengapa proses identifikasinya tertunda? Karena jumlah spesimen masih terbatas,” ucap Amir.

Ia melanjutkan, setelah tahun 2019, sivitas LIPI (pada saat itu) membawa spesimen segar dari Danau Towuti yang sangat membantu proses identifikasi karakter diagnostik menjadi lebih valid. Akhirnya temuan tersebut terpublikasi dalam jurnal Treubia Volume 50 Nomor 1 tahun 2023.

“Jika dilihat dari karekter fisiknya, ular endemik Sulawesi ini populernya disebut ular air ekor pipih," imbuhnya.

Danau Towuti, Sulawesi Selatan. Foto: website Desa Tokalimbo

Endemisitas Tinggi

Kelompok genus ini hidup di perairan tawar dan memangsa ikan kecil, anak katak dan kepiting. Panjang tubuhnya relatif kecil, yakni kurang dari 1 meter (>700mm) dan hanya tersebar di Danau Towuti.

Oleh karena itu ular ini memiliki tingkat endemisitas yang lebih tinggi daripada H. matannensis.

“Saat ini jumlah ular endemik di Sulawesi hampir mencapai 60 persen," kata Amir.

Sebagai informasi, Sulawesi adalah sebuah pulau di Kepulauan Indo-Australia yang terkenal dengan sejarah geologi yang unik. Menjadi hotspot keanekaragaman hayati bagi banyak spesies, serta pola endemisme pada taksa tertentu.

Pulau ini memiliki beberapa danau purba yang terfragmentasi pada masa Pliosen, antara lain Danau Matano dan Danau Towuti, serta Danau Mahalona.

Tag Nasional Sulawesi Sosial Budaya Sains spesies baru ular

Terkini