Termasuk Isra Miraj, Berikut 3 Perjalanan Menuju Allah Kata Prof Quraish Shihab
Nasional

Umat Islam sebentar lagi memperingati peristiwa penting Isra Miraj-nya Nabi Muhammad SAW yaitu 27 Rajab atau bertepatan dengan 27 Januari penanggalan Masehi.
Isra yaitu perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kemudian Miraj dari Masjidil Aqsa ke Sidrotul Muntaha atau langit ketujuh.
Peristiwa Isra Miraj sangat penting karena merupakan awal mula perintah Allah untuk mendirikan salat lima waktu. Salat disebut sebagai Miraj-nya seorang muslim.
Baca Juga: Hukuman yang Adil untuk Koruptor, Prof Quraish Shihab: Potong Saja Tangannya
Ulama Profesor Quraish Shihab menerangkan bahwa kita pada akhirnya akan bertemu dengan Allah SWT.
إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَاهَا
Ila rabbika muntahaha
Baca Juga: Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik dalam Islam, Adakah di Indonesia Sekarang Ini?
Artinya: Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). [Naziat: 44]
"Perjalanan seorang muslim itu bertitik tolak dari Allah dan berakhir kepada Allah. Allah pangkalan tempat bertolak dan Allah juga pelabuhan tempat bersauh," demikian Prof Quraish seperti dikutip dalam YouTube channel-nya.
Prof Quraish menyebut bahwa pembicaraan terkait pertemuan manusia dengan Allah mencakup paling tidak tiga topik besar. Apa saja itu:
1. Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Isra dan Miraj
Dalam konteks Isra Miraj yang harus digarisbawahi bahwa yang melakukan Isra itu Allah bukan Nabi Muhammad.
"Nabi Muhammadi di-isra-kan, bukau beliau yang isra," katanya.
"Ketika kita berbicara tentang Isra dan Miraj kita hanya dituntut untuk percaya bahwa Nabi pernah di-isra-kan oleh Allah dalam waktu yang sangat singkat 'lailan' yang artinya malam yang sedikit," katanya.
2. Salat perjalanan menuju Allah
Prof Quraish menyebutkan, ibadah salat merupakan Miraj-nya seorang muslim dan merupakan pendapat yang populer di masyarakat.
"Jadi salat juga itu perjalanan menuju Allah," katanya.
3. Perjalanan orang-orang sufi
Ada perjalanan menuju Allah yang ditempuh oleh orang-orang khusus. Tidak semua orang bisa melakukannya. Yaitu perjalannnya orang-orang sufi.
"Guru besar tasauf Ibu Sina, dia katakan tidak semua orang bisa (dalam perjalanan menuju Allah). Allah hanya menganugerahkan kepada orang-orang khusus. Jangan sekali-kali menganggap remeh orang-orang ini, jangan juga melecehkannya, jangan juga memaki mereka. Karena Anda yang tidak tahu, mereka lebih tahu," kata M Quraish.