Ternyata Ini Alasan Menag Nasaruddin Umar Enggan Tempati Rumah Dinas
Nasional
.jpeg)
Menteri Agama Nasaruddin Umar menaruh perhatian besar terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Salah satu yang ditekankannya adalah tentang keteladanan dari pemimpin.
Menag mencontohkan keteladanan itu dari kisah Umar bin Abdul Aziz yang mematikan lampu di kantornya ketika anaknya datang membawa urusan pribadi.
Menurut Umar bin Abdul Aziz, lampu itu dibiayai oleh negara dan ia tidak ingin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Tak Hanya Lukas Enembe, Deretan Koruptor Ini Meninggal saat Ditahan KPK
Umar bin Abdul Aziz adakah pemimpin Islam atau khalifah kedelapan dari Bani Umayyah. Dia memerintah tahun 717 hingga kematiannya pada tahun 720.
Selama 12 tahun menjadi pejabat di Kementerian Agama, termasuk sebagai Dirjen dan Wamen, Menag mengaku selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara.
"Bahkan, saya memilih tidak tinggal di rumah dinas, karena khawatir tamu-tamu pribadi saya menggunakan fasilitas negara seperti listrik dan air,” kata Menag saat mengisi Talkshow Ramadan Antikorupsi di KPK.
Baca Juga: Kejati Sumut Tahan Tersangka Baru Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengembangan Railink Station Kualanamu
Lebih lanjut, Menag mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan keberkahan hidup. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan KPK bukan semata-mata penindakan hukum, tetapi juga pencegahan dari perbuatan dosa yang bisa menjerumuskan manusia ke dalam neraka.
“Kita tidak butuh harta melimpah, tapi keberkahan. Apa artinya kekayaan jika hidup penuh masalah? Sebaliknya, hidup sederhana dengan keberkahan lebih menenteramkan. KPK bukan sesuatu yang menakutkan, tapi justru vitamin kehidupan agar kita bisa hidup lebih baik dan bermakna,” tuturnya.