Terungkap, Ada Dua Peluru yang Sebabkan Kematian Brigadir J

Forumterkininews.id, Jakarta – Ahli Forensik dan Medikolegal, Farah Primadani Karouw mengungkapkan terdapat dua peluru yang menyebabkan kematian Brigadir J.

Hal ini diungkapkan dirinya saat hadir sebagai saksi terhadap lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin (19/12).

Awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan terkait tujuh peluru dalam tubuh Brigadir J apakah ada yang menyebabkan kematian.

“Terkait dengan 7 luka tembak yang masuk, apakah luka tembak adalah bagian yang mematikan?,” tanya Jaksa.

Kemudian Farah menjawab bahwa ada dua peluru yang menyebabkan kematian. Peluru yang diarahkan ke bagian kepala belakang dan dada sebelah kanan Brigadir J.

“Dari 7 buah luka tembak masuk yang kami temukan, ada dua bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian. Yaitu luka tembak pada dada sebelah kanan, kedua luka tembak masuk yg ditemukan pada kepala belakang sisi kiri,” jawab Farah.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa peluru mematikan yang pertama berdasarkan keilmuan saluran luka. Atau lintasan anak peluru dari kepala bagian belakang itu, dia menembus rongga kepala mengenai tulang tengkorak. Kemudian mengenai otak dan keluar pada atap tulang tengkorak serta keluar di daerah hidung.

Kemudian ia menjelaskan luka tembak mematikan kedua juga melesat dan menembus dada serta merobek paru-paru.

“Luka tembak masuk pada sisi kanan itu mengenai iga ketiga keempat kanan depan, kemudian menembus dada kemudian merobek organ paru kemudian dia bersarang pada iga kedelapan kanan belakang,” kata Farah.

Sementara itu ia menjelaskan bahwa luka tembak di bagian kepala belakang dan dada kanan Brigadir J masuk tegak lurus dengan kemiringan sekitar 90 derajat.

“Kalau berdasarkan perhitungan kami sesuai karakteristik luka dan klem lecet yang ditemukan pada luka itu masuknya tegak lurus atau 90 derajat. Kalau di dada berdasarkan karakteristik pola lukanya itu 90 derajat,” ucap Farah.

BACA JUGA:   Dugaan Kebocoran Dokumen, Dewas KPK Tunda Klarifikasi Firli Bahuri

Namun ia tidak dapat menggambarkan secara detail terkait posisi Brigadir J saat dilakukan penembakan.

“Kalau posisi kami tidak bisa,” ujar Farah.

Artikel Terkait