Thailand Bom Kasino-Kasino di Kamboja, Korban Perdagangan Manusia Terancam
Kasino O’Smach sendiri pernah dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS karena dugaan keterlibatan dalam eksploitasi tenaga kerja paksa.
Pada awal tahun, puluhan pekerja dari Pakistan dan Nepal sempat melarikan diri dari sana karena kondisi kerja yang memprihatinkan.
Selain O’Smach, Thailand juga mengerahkan jet tempurnya untuk membom Royal Hill Resort yang sebelumnya diidentifikasi sebagai pusat penipuan oleh Global Initiative Against Transnational Organized Crime.
Beberapa resor dan kasino di wilayah Oddar Meanchey, Pursat, dan Preah Vihear juga disebut menjadi target.
Kasino Mungkin Jadi Pendukung Militer
Peneliti Harvard, Jacob Sims, menyebut sangat mungkin militer Kamboja menggunakan bangunan kasino ini sebagai infrastruktur pendukung militer.
Ia menilai gedung-gedung tersebut punya peran ganda: digunakan dalam aktivitas kriminal sekaligus menopang kepentingan elite politik Kamboja.
Meski pemerintah Kamboja membantah terlibat dalam industri penipuan, para ahli tidak yakin bahwa bangunan-bangunan tersebut sudah dievakuasi.
Ribuan korban perdagangan manusia dari berbagai negara diduga masih berada di dalamnya dan tak punya jalan keluar.
Dalam beberapa video yang beredar, tampak ratusan pekerja asing berjalan kaki membawa barang-barang mereka setelah kabur dari pusat penipuan.
Namun Sims menilai pemboman bukan cara yang tepat untuk menumpas industri ini karena terlalu banyak warga sipil yang bisa menjadi korban.
Konflik perbatasan yang memanas ini menyebabkan puluhan warga tewas dan lebih dari seratus lainnya luka-luka. Ratusan ribu orang pun mengungsi.
Para analis menilai kondisi ini menguntungkan kedua pihak: Thailand mendapatkan momentum nasionalisme, sementara Kamboja bisa mengalihkan perhatian dunia dari isu penipuan dan perdagangan manusia yang menjerat elite-elite politiknya.
Sumber: ABC News Australia