Tiga Pekan Berlalu, Pilot Susi Air Masih Disandera KKB

Forumterkininews.id, Jakarta – Tiga pekan sejak ditangkapnya Pilot pesawat Susi Air, Kapten Philip M oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Pemerintah Indonesia belum bisa membebaskannya. Philip Martens sendiri ditangkap pada Selasa (7/2).

KKB pimpinan Egianus Kogoya juga sempat merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Philip terlihat dikawal oleh sejumlah pasukan KKB lengkap dengan senjata api dan panah. Dalam salah satu video Philip menyampaikan pesan singkat, “Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka.”

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philip menambahkan. Pada Kamis (23/2) lalu,

Kendala Pembebasan Philip Martens

Sementara itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap sejumlah kendala dalam pembebasan Philip. Salah satunya lantaran KKB bercampur dengan masyarakat setempat.

“Pilot masih tetap kita usahakan dicari. Karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat, sehingga TNI juga harus hati-hati di dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan itu,” kata Yudo di Jakarta, Senin (27/2).

Ia menyebut operasi penyelamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terus dilakukan dengan memaksimalkan prajurit yang ada di Papua. Dirinya memastikan tidak ada penambahan pasukan. Ia menekankan penyelamatan pilot harus dilakukan hati-hati karena KKB yang berbaur dengan penduduk setempat.

“Kita optimalkan prajurit yang berada di sana, karena yang kita hadapi juga bukan musuh yang tetap, kemudian bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk. Dan ini kan tidak mudah untuk mengambil dari penduduk ini,” kata Yudo.

BACA JUGA:   Khotbah Jumat 9 Februari Diimbau Serukan Pesan Pemilu Damai

Yudo mengatakan tak ada target yang ditetapkan pihaknya dalam menyelamatkan Philip. TNI, kata dia, tidak mau ada penduduk justru menjadi korban.

“Lapangannya tidak mudah, langsung di suatu tempat yg bisa diambil langsung, kan tidak. Itu tadi, mereka berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak. Ini yang akan kita pisahkan. Sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif,” kata dia.

Artikel Terkait