TikTok Shop Kembali PHK Ratusan Karyawannya: Efek Merger?
Ekonomi Bisnis

Langkah mengejutkan kembali diambil TikTok Shop dengan memangkas ratusan karyawannya di Indonesia.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan TikTok Shop diambil di tengah upaya perusahaan menata ulang strategi bisnis setelah merger dengan Tokopedia.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/6/2025), unit e-commerce milik ByteDance Ltd itu memangkas ratusan karyawan dari berbagai divisi.
Baca Juga: TikTok Digugat oleh Indiana karena Masalah Keamanan dan Keselamatan
Efisiensi Pascamerger dengan Tokopedia
Ilustrasi TikTok merger dengan Tokopedia berimbas terhadap PHK ratusan karyawan TikTok Shop. [Instagram]
Langkah ini disebut sebagai bagian dari efisiensi pascamerger dengan Tokopedia yang rampung pada awal 2024.
Baca Juga: Jetstar Asia Gulung Tikar, 500 Karyawan Kena PHK: 31 Juli Hentikan Operasional
Pemangkasan tak hanya menyasar satu bidang. Tim logistik, operasional, pemasaran, hingga pergudangan turut terdampak.
Sumber yang tak disebutkan identitasnya menyebut, gelombang PHK berikutnya bisa terjadi paling cepat Juli 2025.
Langkah ini akan memangkas total jumlah karyawan gabungan TikTok Shop dan Tokopedia menjadi sekitar 2.500 orang.
"Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan," kata juru bicara TikTok dalam pernyataan resminya yang dikutip Bloomberg.
Ia menambahkan, TikTok secara rutin menilai kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian organisasi, tanpa merinci lebih jauh.
Indonesia menjadi pasar terbesar TikTok Shop. Namun, dominasi itu bukan tanpa tantangan.
Persaingan dengan pemain lama seperti Shopee dan Lazada terus menekan agresivitas ekspansi.
Setelah dilarang beroperasi sebagai platform e-commerce dalam aplikasi media sosial sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023, TikTok memilih mengakuisisi Tokopedia.
Aksi korporasi senilai 1,5 miliar dollar AS itu diselesaikan pada Januari 2024.
Namun, dari sekitar 5.000 karyawan gabungan pada awal 2024, kini jumlahnya akan terpangkas separuhnya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Pemerintah Belum Dapat Informasi Resmi
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Sunardi Manampiar Sinaga. [Instagram]
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Sunardi Manampiar Sinaga mengaku belum mendapatkan pemberitahuan resmi soal kabar PHK massal tersebut.
"Belum bisa komentar karena sampai sekarang belum menerima informasi resmi," ujarnya Senin (2/6/2025).
Jika benar dilakukan, PHK TikTok Shop akan menambah panjang daftar pemutusan kerja di Indonesia sepanjang 2025.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 Mei 2025, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 26.455 orang.
Jumlah ini naik dari data sebelumnya yang tercatat 24.036 orang.
"Angka PHK sekarang 26.455 orang, itu data sampai 20 Mei 2025," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri, saat ditemui di Jakarta.
Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi, yaitu 10.695 orang, disusul Jakarta sebanyak 6.279 orang dan Riau 3.570 orang.
Sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta jasa menjadi penyumbang PHK terbanyak.