Titik Kulminasi Matahari di Pasaman Miliki Daya Tarik Wisata

FTNews – Indonesia merupakan salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa. Oleh karena itu, Indonesia memiliki iklim berupa tropis dan sumber daya alam yang sangat beragam.

Beberapa daerah terlewati garis titik nol, seperti Kayoa (Maluku Utara), Pontianak (Kalimantan Barat), Pangkalan Lesung (Riau), dan beberapa daerah lainnya.

Namun, ada satu daerah yang berhasil menarik perhatian, yaitu Pasaman Barat di Sumatera Barat. Mereka pun mengadakan sebuah festival yang bernama Pasaman Equator Festival pada  Minggu (24/3). 

Festival kebudayaan ini bertujuan untuk menyambut Hari Titik Kulminasi Matahari, di mana matahari berada di posisi tertinggi di langit. Sehingga, posisi bayangan akan berada tegak lurus seolah-olah tanpa bayangan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pemerintah daerah setempat rutin mengadakan festival ini setiap tahunnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga menunjukkan dukungannya atas acara ini.

Ia juga menyempatkan dirinya untuk menghadiri festival yang berada di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Pasaman ini.

“Fenomena alam yang kita saksikan hari ini sangat luar biasa,” ungkap Sandiaga.

Puncak acara dari Pasaman Equator Festival di mana matahari berada di titik tertingginya. Foto: Kemenparekraf

Selain itu, ia juga menganggap bahwa festival ini memiliki memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat strategis.

“Posisi strategis Pasaman sebagai daerah khatulistiwa dan juga tempat kelahiran Tuanku Imam Bonjol menjadi storynomics yang kuat sebagai modal pengembangan pariwisata di kawasan Pasaman,” jelasnya.

Selain itu, Sandiaga juga memerintahkan Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Oni Yulfian, untuk memetakan beberapa pola perjalanan. Sehingga, Kabupaten Pasaman juga menjadi kontributor penggerak wisatawan Nusantara yang memiliki target 1,5 miliar pergerakan di 2024.

“Kami juga mendorong sebuah terobosan di mana desa wisata di Pasaman bisa masuk menjadi bagian dari ekosistem ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia),” ujar sang Menparekraf.

BACA JUGA:   Macet Total di Jalur Puncak, Netizen: Long Weekend Membawa Malapetaka

“Dan harapannya, ke depan Pasaman Equator Festival dapat menjadi festival berkelas nasional,” imbuhnya.

Artikel Terkait