Tolak BBM Naik, Buruh Desak DPR Bentuk Panja dan Pansus

Forumterkininews.id, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mendesak DPR RI untuk membentuk panitia kerja (Panja) dan panitia khusus (pansus) untuk membahas penolakan kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut ia mengatakan pembentukan panja dan pansus itu agar DPR bekerja mewujudkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat atau buruh.

"Jangan hanya menyuarakan penolakan, kami meminta bentuk panja dan pansusnya," kata Iqbal Said di depan Gedung DPR, Selasa (6/9).

Baca Juga: Megawati Ingatkan Kader PDIP Jangan Melulu Lihat Hasil Survei

Sementara itu ia menyampaikan kekhawatiran kaum buruh dan masyarakat jika harga BBM tetap naik.

Pasalnya,  akan berdampak pada keberlangsungan hidup kelas pekerja seperti petani, nelayan, pekerja pabrik hingga pengemudi ojek.

"Petani, nelayan, buruh ini yang gak dipikirkan oleh pemerintah. Bantuan 600 ribu itu hanya gula-gula atau dengan kata lain hanya diperikan 4 kali," katanya.

Baca Juga: Caleg DPRK Aceh Pengedar Narkoba Sempat Hilang Jejak Dua Bulan

"Dalam sebulan itu berarti 150 ribu rupiah per bulan itu pun untuk yang berupah 3.500.000 per bulan ke bawah, itu gula-gula," tambahnya.

Dalam kesempatan ini ia juga menyampaikan tiga tuntutannya terkait dengan penolakan kenaikan harga BBM.

"Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM," kata Said Iqbal.

Ia menegaskan dengan dinaikannya harga BBM ini akan mengakibatkan tingkat inflasi tembus hampir 7 hingga 8 persen.

Lebih lanjut ia mengatakan massa juga menuntut tolak pembahasan Omnibuslaw UU Cipta Kerja.

Yang ketiga naiknya upah minimum tahun 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.

"Upah minimum, upah kita semua itu tidak naik berturut turut akibat Omnibuslaw, bahkan ditengah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM tidak ada kenaikan upah lagi, jelas jelas inflasi akan tembus di 7 sampai 8 persen," tambah Said Iqbal.