Tolak Grib di Bali, Ni Luh Djelantik Sebut Ormas yang Sudah Ada Termasuk GP Ansor

Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya menuai sorotan setelah pembukaan markas di Bali. Grib Bali mendapat penolakan dari sebagian masyarakat termasuk dari pemerintahan.
Dalam video yang beredar Grib Jaya melantik kepengurusan Bali dengan ketuanya bernama Yosef Nahak. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua DPP GRIB Jaya Hercules Rosario.
Salah satu penolakan datang dari anggota tokoh Bali yang juga anggota DPD RI Ni Luh Djelantik. Grib Bali dinilai bisa membuat gesekan terutama dengan ormas-ormas yang sudah ada.
Baca Juga: 4 di Antaranya Pengurus Ormas, 5 Pembakar Mobil Polisi di Depok Ditangkap
"Senator NILUH DJELANTIK menolak tegas ormas GRIB. Bali sudah punya Pecalang, Baladika, Laskar Bali, PBB, GP Ansor. Sudah cukup untuk menjaga, mengayomi dan membela Bali dan rakyat Bali.
Untuk saudara-saudara kami dari luar Bali yang hidup dan mencari nafkah di Bali. Mari kita saling asah asih asuh, saling sayang dan bergenggaman tangan. Di mana bumi dipijak disana langit dijunjung.
Matur suksma," tulis Ni Luh Djelantik di media sosialnya.
Pembukaan Grib Bali juga mendapat penolakan dari lembaga pemuda adat di Bali, Pasikian Yowana. Salah satunnya yang menyuarakan yaitu Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar.
Di media sosial Pasikian Yowana menyuarakan penolakan ormas di luar Bali. Hal itu terkait agama dan adat luar yang bisa merusak tatanan di Pulau Dewata.
Baca Juga: Lakukan Aksi Premanisme! 22 Anggota FBR dan GRIB Jaya Ditangkap Aparat Gabungan
"Usulan kita di Yowana Gianyar ke MDA provinsi buat kesepakatan bersama desa adat seluruh Bali menolak dan melarang kegiatan ormas di luar bali yang ada di Bali. Ingat bagaimana kita dulu menolak HK yang di mana agamanya sama cuma budayanya berbeda kita bisa menolak, sekarang ormas kebanyakan agama berbeda, budaya berbeda, masak gak bisa. Yakin pasti bisa," demikian pernyataan dari Yowana Gianyar di media sosialnya.