Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Buruh akan Turun ke Jalan Awal September

Forumterkininews.id, Jakarta – Serikat buruh mengancam akan melakukan demo serentak di 34 provinsi hingga mogok nasional jika Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan solar. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal unjuk rasa itu rencananya dilakukan awal September.

“Kami akan demo di 34 provinsi, 440 kabupaten/kota untuk menolak kenaikan BBM dan omnibus law awal September 2022. Mogok juga dilakukan apabila ada pemaksaan, kami akan lakukan mogok nasional. Upah kami tahun ini hanya naik 1 persen padahal inflasi sudah 4,9 persen,” kata Said Iqbal.

Said Iqbal mengatakan ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak rencana kenaikan komoditas tersebut. Pertama, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan lonjakan inflasi yang diprediksi bisa tembus di angka 6,5 persen.

“Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan inflasi yang tajam, dan harga pertalite yang katanya dipatok Rp10 ribu akan membuat inflasi tembus di angka 6,5 persen. Sekarang inflasi sudah 4,9 persen,” kata Said Iqbal.

Akibatnya, daya beli masyarakat akan terkubur. Apalagi, imbuhnya, sudah tiga tahun berturut-turut buruh pabrik tidak naik upah minimumnya.

“Kenaikan harga BBM yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah, sampai 5 tahun mendatang karena omnibus law, itu akan membuat daya beli terpuruk anjlok 50 persen lebih. Kami pro subsidi dan jaminan sosial,” katanya.

Dampak Kenaikan BBM

Kedua, risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kenaikan harga barang-barang dipicu oleh harga BBM.

“PHK di mana-mana karena perusahaan akan memangkas operasionalnya karena harga energi naik,” katanya.

Ketiga, dalih pemerintah menaikkan harga BBM dengan alasan di negara lain sudah lebih mahal. Ia mengatakan membandingkan harga BBM Indonesia dengan negara lain tanpa melihat income per kapitanya tidak tepat.

BACA JUGA:   Pemuda Adat Papua Minta Pemerintah Percepat Pemekaran

Keempat, jika alasan kenaikan pertalite dan solar subsidi ini karena lingkungan, katanya, ini akan sangat tidak tepat. Selama ini, kata Said Iqbal, industri besar masih memakai batu bara dan diesel.

“Jadi ini hanya akal-akalan saja untuk menaikkan BBM,” jelasnya.

Terakhir, ada 120 juta pengguna motor dan angkutan umum yang merupakan kelas menengah ke bawah, dan sangat rentan dengan kenaikan harga BBM.

Isu kenaikan harga BBM subsidi belakangan ini menguat. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan bahkan menyebut kemungkinan besar Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM itu pada pekan ini.

Menurutnya, kenaikan dilakukan karena beban APBN untuk menanggung subsidi energi termasuk BBM tahun ini melonjak jadi Rp502 triliun akibat lonjakan harga minyak.

Namun, Jokowi usai memberikan pengarahan kepada Kadin se-Indonesia masih belum memberikan gambaran pasti kapan kenaikan akan dilakukan. Menurutnya, pemerintah harus berhatii-hati dalam memutuskan kebijakan harga BBM supaya tidak membebani masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Artikel Terkait