Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Anies Baswedan Buka Suara dan Singgung soal Kekuasaan
Nasional

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menanggapi kabar ditetapkannya Tom Lembong sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung.
Melalui akun instagramnya @aniesbaswedan, pada Rabu (30/10/2024), Anies menguraikan tanggapannya dalam sebuah unggahan.
Mengawali unggahannya, Anies menyatakan kalau dirinya telah mengenal sosok Tom Lembong hampir dua dekade. Menurutnya, Tom Lembong adalah sosok yang berintegritas tinggi.
Baca Juga: Ini Tiga Nama Kandidat Pengganti Anies untuk Diusulkan ke Presiden
“Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit,” tulis Anies dalam unggahannya.
Tak hanya itu, mantan calon presiden nomor urut satu pada Pilpres 2024 lalu itu juga mengungkapkan kalau Tom merupakan bukan tipe orang yang neko-neko.
Karena itulah Anies mengaku terkejut dengan penetapan Tom sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula pada 2015 lalu.
Baca Juga: Kans Ahok Balas Anies Baswedan di Pilkada DKI: Bola di Tangan Megawati
Namun mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu mengaku percaya kalau aparat penegak hukum dan peradilan di Indonesia akan berjalan transparan dan adil.
Dalam unggahannya itu, Anies juga menyatakan mendukung Tom Lembong dan masih menaruh rasa percaya pada dirinya.
“I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus,” ungkap Anies.
Di akhir unggahannya, Anies meminta agar negara membuktikan agar apa yang tertulis dalam Penjelasan UUD 1945 masih berlaku dan valid.
Penjelasan UUD 1945 yang dimaksud Anies adalah negara Indonesia yang berdasarkan hukum, bukan kekuasaan semata.
“Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat),” kutip Anies menutup unggahannya.
Pada pilpres 2024, Tom Lembong tergabung dalam tim sukses Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) sebagai co-captain.
Saat debat capres 2024 lalu, namanya disebut berkali-kali oleh putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu membuat publik menduga hubungan antara Tom dan pemerintah semakin berseberangan. Sebab sebelumnya,Tom pernah menjadi barisan pendukung Presiden Jokowi.
Ia pernah menjadi tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014. Ketika Jokowi terpilih sebagai presiden, Tom ditugaskan menjadi penulis pidato presiden.
Pada tahun 2015, Tom didapuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmad Gobel. Namun, hanya berselang setahun ia direshuffle.
Namun setelah itu, ia dipercaya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga 23 Oktober 2019.