Tradisi Dugderan dengan Tabuhan Bedug Ijo Mangunsari Tandai Awal Ramadan

Daerah

Jumat, 28 Februari 2025 | 23:58 WIB
Tradisi Dugderan dengan Tabuhan Bedug Ijo Mangunsari Tandai Awal Ramadan
Foto: Diskominfo Jateng

Tradisi menyongsong Ramadan “Dugderan” digelar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (28/2/2025). Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, mengawali tradisi yang telah lestari 144 tahun itu, dengan memukul bedug ijo Mangunsari, beriring dengan dentum meriam.

rb-1

Pada momen tersebut, Sekda Jateng Sumarno berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja. Sementara Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum.

Foto: Diskominfo Jateng

Tradisi yang telah ada sejak 1881 itu, bertujuan mengingatkan warga Kota Atlas khususnya, jika Ramadan telah di depan mata. Sesaat sebelum bunyi-bunyian “dug” dari bedug dan “der” dari meriam, dibacakanlah Suhuf Halaqah oleh Sekda Jateng, yang diterima dari Wali Kota Semarang.

rb-3

Inti Suhuf Halaqah mewartakan, Ramadan telah dekat. Para umat Islam diminta mengisi bulan suci dengan beribadah, dan memperbanyak amal yang berguna bagi pribadi, serta masyarakat sekitar juga bangsa.

Foto: Diskominfo Jateng

Sumarno menambahkan, tradisi Dugderan juga diharap membawa manfaat ekonomi bagi warga sekitar, melalui pemberdayaan UMKM.

“Harapannya, melalui momen ini, baik dari lokal Semarang, bahkan dari luar Jateng, bisa datang ke sini selama masa Dugderan, dan menjadi salah satu event wisata,” ungkapnya, dilansir Diskominfo Jateng.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berharap, momen tersebut juga menjadi perekat warga Kota Lumpia. Ia berharap, setelah pesta demokrasi, seluruh warganya bersatu dalam membangun Semarang, dan tidak tersekat-sekat.***

Tag

Terkini