Tragedi Kemanusiaan di Palestina Harus Dihentikan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Lautan manusia memenuhi Monumen Nasional (Monas) Minggu (5/11). Aksi Bela Palestina yang Majelis Ulama Indonesia (MUI) inisiasi ini menyedot perhatian dan dukungan hampir lebih dari 1 juta masyarakat. Semangatnya satu ingin Palestina terbebas dari serangan Israel dan merdeka.
Peneliti Senior Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Saiful Umam mengapresiasi inisiasi MUI. Menurutnya aksi ini luar biasa, patut dihargai dan penting.
"Menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dan pemerintah juga berada di belakang perjuangan Bangsa Palestina. Dalam hal ini ketika diserang secara membabi buta oleh Israel. Kepentingan yang lebih luas sebagai sebuah negara yang merdeka," katanya kepada Forumterkininews.id, di Jakarta, Minggu (5/11).
Baca Juga: Jelang Era 5.0 Kementerian ATR Tingkatkan Pelayanan Pertanahan Berbasis Digital
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta ini kembali mengapresiasi MUI bisa mengajak organisasi keagaamaan lain untuk memberi dukungan kepada Palestina.
Selama ini lanjutnya, yang menyuarakan Palestina hanyalah aktivis Islam. Padahal sebetulnya ini bukan saja agama tapi masalah kemanusiaan.
Di Palestina kata Saiful tidak hanya umat Muslim tapi juga ada umat Kristen. Mereka sama-sama mengalami tragedi kemanusiaan yang luar biasa.
Baca Juga: Wacana Gubernur Ditunjuk Langsung Presiden, Dasco Sebut Masih Perlu Dikaji
"Harus kita support, bantu dan selama ini Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan itu," imbuhnya.
Bahkan dunia internasional juga sudah memberikan dukungan luar biasa kepada Palestina. Problem Israel-Palestina memang tidak mudah. Teruslah menjalin koalisi dengan negara-negara besar lainnya. Apalagi kalau bisa meyakinkan negera seperti China dan Rusia. Sehingga dukungan Amerika terhadap Israel bisa diimbangi.
Harapannya ke depan tujuan untuk mendirikan negara Palestina atau win win solution bisa teralisasi di waktu mendatang.
Kondisi Palestina saat ini menjadi problem kemanusiaan lintas agama. Korbannya pun bukan hanya umat Islam.
"Ini tragedi kemanusiaan harus dibantu oleh kepedulian kita. Tragedi kemanusiaan di mana pun juga harus dibantu dan diperjuangkan," tandasnya.
Menlu Retno Marsudi bacakan puisi yang menyentuh hati untuk Palestina. Foto: Istimewa
Ketua DPR dan Tiga Menteri Hadiri Aksi
Dalam Aksi Bela Palestina ini, Ketua DPR Puan Maharani dan tiga menteri hadir. Mereka yakni Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Puan dan Muhadjir berpidato di jutaan masyakat aksi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Menariknya Menlu Retno Marsudi membacakan puisi yang sangat menyentuh hati.
Berikut puisi yang Retno bacakan dalam Aksi Bela Palestina:
Palestina Saudaraku
Retno Marsudi
Hatiku miris, karena bocah itu menangis
Dia terluka, dia tidak bisa berkata
Dia tidak tahu di mana bapak ibunya
Setiap 10 menit 1 anak wafat di Gaza
Ribuan orang tua kehilangan anak
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya
Setiap tangan tertulis nama
Mereka tidak ingin mati tanpa penanda
Rumah mereka hanya langit
Kasur mereka hanya bumi
Kapan kekejaman ini akan berhenti
Kapan keadilan ini akan menghampiri
Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantumu
Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu
Palestina kau adalah saudaraku
Dan aku, Indonesiaku akan selalu bersamamu
Korban Jiwa Berjatuhan
Hingga Jumat (3/11) korban jiwa serangan Israel ke Gaza, Palestina semakin bertambah. Melansir The Guardian Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 9.061 orang tewas.
Israel menyerang Gaza sejak 7 Oktober 2023. Dari jumlah korban tewas tersebut, 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan. Selain itu 32.000 orang lainnya terluka.