Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang

Daerah

30 September 2025 | 13:20 WIB
Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang
Kondisi Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. (TikTok)

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk merenggut 3 nyawa santri dan mengakibatkan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

rb-1

Hingga Selasa 30 September 2025, proses evakuasi oleh petugas BPBD dan Tim SAR masih terus dilakukan di lokasi reruntuhan.

Informasi dihimpun FT News, ketiga korban yangg meninggal dunia yakni Maulana Alfan Ibrahim (11) asal Surabaya, Mochammad Mashudulhaq (14), asal Dukuh Pakis, Surabaya dan Muhammad Soleh (22), asal Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

Baca Juga: Kasus Al-Zaytun, Kemenag Perhatikan Nasib Santri

rb-3

Ketiga korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

"Segenap Keluarga Besar PGMI Institut Agama Islam Al Khoziny Turut Berduka Cita Yang Sedalam-dalamnya Atas Musibah Yang Menimpa Pondok Pesantren AL Khoziny Buduran, Kab Sidoarjo," tulis akun instagram PGMI Institut Agama Islam Al Khoziny.

"Mari kita bersama-sama Mendoakan Keselamatan dan Ketabahan bagi para santri dan keluarga Besar pondok Al-Khoziny," sambungnya.

Baca Juga: Gelombang Protes Menguat, Suharso Manoarfa Diberhentikan dari Ketua Umum PPP

Ponpes Sidoarjo ambruk. [Instagram]Ponpes Sidoarjo ambruk. [Instagram]

Diketahui, Sidoarjo gempar setelah musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Insiden tragis ini terjadi ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Suasana yang seharusnya khusyuk berubah menjadi kepanikan setelah bangunan musala tiga lantai tersebut runtuh dan menelan korban jiwa.

Berdasarkan laporan resmi, satu orang meninggal dunia dalam musibah ini, sementara puluhan santri lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Hingga malam hari, proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, BPBD Jawa Timur, serta relawan.

Apa Sebabnya?

Pengasuh Ponpes KH Abdus Salam Mujib. [Istimewa]Pengasuh Ponpes KH Abdus Salam Mujib. [Istimewa]

Menurut kesaksian sejumlah santri yang selamat, tanda-tanda kerusakan mulai terasa saat jamaah sedang berdiri melaksanakan rakaat pertama.

Suara gemeretak dan getaran kecil terdengar dari bagian atas bangunan. Tak lama kemudian, material bangunan mulai retak, dan hanya dalam hitungan detik, struktur musala runtuh hingga ke lantai dasar.

Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke arah pintu keluar, namun sebagian besar jamaah terjebak di dalam reruntuhan.

Dari hasil pemeriksaan awal yang disampaikan oleh KH Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny, penyebab utama runtuhnya bangunan adalah lemahnya struktur dan fondasi musala.

Bangunan musala tersebut diketahui sedang dalam tahap pengecoran akhir dek lantai tiga. Proses pengecoran dilakukan sejak pagi hingga siang hari.

Sehingga lantai atas yang masih basah dan berat menambah beban berlebihan pada struktur yang belum benar-benar kuat.

Menurut laporan Basarnas dan BPBD Jawa Timur, fondasi bangunan diduga tidak dirancang untuk menopang beban seberat itu.

Akibatnya, ketika pengecoran selesai dan santri melaksanakan salat Ashar, struktur bangunan tidak mampu menahan beban dan langsung roboh.

Tag Santri Sidoarjo Ambruk Ponpes al khoziny

Terkait

Terkini