Internasional

Tragis! Gadis 18 Tahun Ini Dibunuh Ayah dan Kakaknya Lantaran Berperilaku Kebarat-baratan

29 November 2025 | 04:07 WIB
Tragis! Gadis 18 Tahun Ini Dibunuh Ayah dan Kakaknya Lantaran Berperilaku Kebarat-baratan
Ryan Al Najjar, 18 tahun, dibunuh ayah dan dua kakaknya karena dianggap berperilaku kebarat-baratan [Foto: tangkap layar YouTube De Telegraaf]

Sungguh sadis ayah tiga anak ini. Beralasan demi martabat keluarga ia tega membunuh putrinya, Ryan al Najjar yang berusia 18 tahun. Bukan hanya sang ayah---Khaled 52 tahun--- bahkan kedua kakak laki-lakinya, Mohamed, 23, dan Muhanad Al Najjar, 25, juga ikut serta dalam pembunuhan keji itu.

rb-1

Kejadian ini terjadi di Belanda, negara di mana Khaled dan keluarganya mengungsi dari Suriah. Dikutip dari laman nohonor.org, Ryan al Najjar bersama orangtua dan saudara kandungnya melarikan diri dari Idlib, Suriah, ke Turki pada tahun 2012 karena perang. Mereka tinggal dua tahun di kamp pengungsi sebelum tiba di Belanda. Mereka diberi rumah di kota Joure di Frisia.

Mereka mengaku bahagia dengan kehidupan barunya di Belanda. Saat itu Ryan masih 11 tahun. Ia sekolah di Joure.

Baca Juga: Pembunuhan Ryan oleh Ayah dan Kakaknya: Ia Dibunuh Lantaran tak Berjilbab Saat Muncul di TikTok

rb-3

Kasus ini pembunuhan berencana ini kini tengah disidangkan tanpa kehadiran Khaled, sang ayah. Kabarnya dia melarikan diri, entah pergi ke Turki atau kembali ke negaranya Suriah, tak lama setelah pembunuhan itu. Kabarnya, Khaled sudah sudah menikah lagi di Suriah.

Ryan Al Najjar berusaha melawan, namun apa daya, ketiga laki-laki-- ayah dan dua kakak laki-lakinya-- memiliki tenaga jauh lebih besar darinya. Mereka menyumpal mulutnya, mengikat tangannya ke belakang dan mengikat kakinya. Benar-benar membuat Ryan tidak bisa bergerak sedikit pun.

Setelah semua pekerjaan biadab itu selesai, ketiga pria sedarah yang harusnya menyayanginya, malah menenggelamkan tubuh gadis ini di rawa. Jasadnya baru ditemukan enam hari kemudian oleh pejalan kaki yang tak sengaja melihatnya.

Dalam persidangan, hanya dua terdakwa yang bisa dihardirkan, yakni, Mohamed dan Muhanad Al Najjar. Sedang Khaled, akan diadili secara in absentia.

Lalu kenapa ayah dan dua kakak laki-lakinya tega membunuh Ryan?

Kabarnya, perlakuan sadis ayahnya Khaled dan kedua kakaknya, lantaran Ryan dianggap berperilaku ke barat-baratan dan itu memalukan keluarga. Ia juga, konon, berpacaran dengan pria Belanda. Dan itu membuat keluarganya marah besar sehingga tega membunuhnya.

“Perilaku (Ryan) Baratnya mempermalukan keluarganya,” kata jaksa penuntut di Belanda.

Jasad Ryan al Najjar yang berusia 18 tahun ditemukan di air di Knardijk di Lelystad, 28 Mei 2024 [Foto: tangkap layar YouTube De Telegraaf]Jasad Ryan al Najjar yang berusia 18 tahun ditemukan di air di Knardijk di Lelystad, 28 Mei 2024 [Foto: tangkap layar YouTube De Telegraaf]Tapi kedua kakak Ryan, menyangkal terlibat dalam pembunuhan adiknya.

Ryan dinyatakan hilang pada 22 Mei 2024. Seorang pejalan kaki menemukan jasadnya pada 28 Mei di Lelystad, sekitar 80 kilometer di timur laut Amsterdam.

Para penyidik kemudian menemukan DNA milik ayahnya di bawah kuku-kukunya, yang menunjukkan bahwa ia telah melawan. DNA kakaknya, konon, ditemukan pada casing ponselnya.

Jaksa Belanda mengatakan Ryan dibunuh karena ia memiliki pacar, berperilaku dengan cara yang dianggap keluarganya 'Barat', dan telah 'mempermalukan' mereka. Kejaksaan Umum secara resmi menetapkan pembunuhannya sebagai kejahatan demi kehormatan.

Persidangan Pembunuhan

1 2 Tampilkan Semua
Tag Pembunuhan Ryan Al Najjar

Terkait