Uji Terbang Jet Siluman J-36 China Tampilkan Manuver Tingkat Tinggi
Teknologi

China tengah mempercepat uji coba dua jet tempur siluman generasi keenamnya, J-36 dan J-50, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat.
Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai penampakan kedua jet ini beredar luas, menandakan kemajuan signifikan dalam program pengembangannya.
Rekaman terbaru yang muncul di media sosial pada Kamis (17/4/2025) memperlihatkan pesawat J-36 buatan Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAIC) tengah melakukan manuver ekstrem, termasuk belokan tajam di langit.
Baca Juga: Heboh, China Terbangkan Jet Tempur Terbaru Diduga Gen-6 Siluman
Jika rekaman tersebut otentik, maka pesawat ini menunjukkan kemampuan manuver tinggi yang dihasilkan dari desain aerodinamis unik—yang disebut menyerupai daun ginkgo—dan sistem kendali penerbangan canggih berbasis komputer.
Pengamat militer Song Zhongping menjelaskan bahwa konfigurasi J-36 yang mencakup kontrol aerodinamis pada tepi belakang serta penutup sayap terpisah dalam platform delta, ditambah sistem kendali penerbangan modern, mendukung kelincahan luar biasa.
Ia juga memperkirakan bahwa versi final J-36 akan menggunakan mesin dorong vektor, yang akan semakin meningkatkan kemampuan manuver jet ini.
Sebuah video berdurasi enam detik yang muncul pada 7 April 2025 menampilkan J-36 dalam uji terbangnya.
Rekaman tersebut, diambil dari dalam mobil, memberikan pandangan lebih dekat terhadap desain futuristik jet yang pertama kali mengudara secara publik pada 26 Desember 2024. Pada hari yang sama, pesawat misterius lain dari Shenyang Aircraft Corporation (SAC)—kemungkinan J-50 atau J-XX—juga terekam saat menjalani uji coba.
Dalam salah satu penerbangan, J-36 terlihat ditemani oleh pesawat tempur dua kursi J-20S, sementara J-50 dikawal oleh jet turunan Flanker buatan dalam negeri, seperti J-11 atau J-16.
Salah satu video lain menampilkan J-36 sedang melintas di atas jalan raya kota saat mendekati pendaratan di fasilitas produksi Chengdu, sekitar 6 mil laut dari pusat kota Chengdu, Provinsi Sichuan.
Pesawat ini menonjol karena desainnya tanpa ekor (flying wing), tiga mesin dengan dua saluran udara di bawah sayap dan satu di bagian punggung, serta ruang internal di antara roda pendaratan yang diperkirakan dapat membawa rudal jelajah jarak jauh.
Citra yang dibagikan oleh analis penerbangan militer Andreas Rupprecht menunjukkan knalpot bercahaya dari tiga nosel mesin J-36.
Meskipun sebelumnya jet ini tampak memiliki tiga nosel datar, gambar terbaru memperlihatkan bentuk yang lebih bulat, yang mungkin disebabkan oleh efek dari semburan panas atau penggunaan nosel dengan geometri variabel.
J-36 memiliki skema cat kamuflase hitam-abu-abu dan dilengkapi sistem rem udara pada permukaan kendali tepi belakang. Sistem ini terlihat terbuka dan tertutup dalam beberapa cuplikan gambar, mirip dengan tampilan pada peluncuran J-36 Desember 2024.
Desain halus pesawat ini tidak hanya mengurangi visibilitas radar tetapi juga mengoptimalkan efisiensi aerodinamis, memungkinkan kecepatan tinggi yang dapat meningkatkan daya serang rudal.
Kendali presisi dan stabilitas pesawat diyakini dicapai melalui software penerbangan dan algoritma kontrol generasi baru.
Hingga kini, belum ada animasi atau visual resmi dari media milik pemerintah seperti CGTN atau CCTV yang menunjukkan performa operasional jet-jet ini, meskipun publikasi dari media negara biasanya merefleksikan arah kebijakan militer dan industri dirgantara China.
Satu dari jet ini juga dikaitkan dengan proyek pesawat pengebom regional, JH-XX, yang diyakini memiliki kemampuan mendekati jet pengebom strategis H-20.
Salah satu sumber menyebut pesawat ini menggunakan mesin WS-10C atau WS-15 yang memungkinkan kecepatan supercruise dan juga dirancang untuk varian masa depan jet siluman J-20.
Sumber: scmp.com