Ular Berbisa Gigit 12 Warga Badui, 1 Orang Meninggal
Daerah

Forumterkininews.id, Banten - Sebanyak 12 warga Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak sebulan terakhir digigit ular tanah (agkistrodon rhodostoma), seorang di antaranya meninggal.
"Korban meninggal itu atas nama Pulung (43), warga Kampung Cipiit, Desa Kanekes yang masuk kawasan permukiman Badui," kata Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak, Selasa.
Ia menjelaskan, keluarga awalnya sedang mencari serum anti bisa ular ke puskesmas. Namun nahas korban meninggal sebelum mendapat pertolongan.
Baca Juga: Guru SMA 6 Janji Lakukan Pembinaan Siswa Korban Penataran Alumni
Mayoritas masyarakat Badui yang menjadi korban gigitan ular ini saat membuka ladang pertanian. Tepatnya saat mereka membersihkan rerumputan hingga kekayuan di kawasan hutan.
Menurut Arif, tempat bersuhu dingin dengan banyak reremputan atau di bawah pepohonan menjadi habitat ular.
"Kami bergerak cepat jika ada warga Badui menjadi korban gigitan ular. Membawanya ke puskesmas setempat maupun rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa mereka," ungkap Arif mengutip Antara.
Baca Juga: Penanganan Konflik Sosial di Haruku Tak Bisa Ditunda-tunda
Dari 12 warga Badui korban gigitan ular, tiga orang dapat pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten dan lima ke puskesmas setempat. Sedangkan tiga korban lainnya keluarga tangani di rumah.
"Kami minta warga Badui jika menjadi korban gigitan ular mematikan segera ke fasilitas kesehatan sehingga bisa ditangani oleh tenaga medis," imbuhnya.
Penanganan Medis Korban Gigitan Ular
Ia mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Puskesmas Cirinten dan Cisimeut yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui.
Biasanya, pihak puskesmas setempat jika masyarakat Badui tidak memiliki biaya perawatan menghubungi pihak relawan untuk membawanya ke RSUD Banten.
Selama ini, kata dia, masyarakat Badui yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI dari pemerintah cukup banyak. Sebabnya mereka tidak memiliki identitas KTP.
Selain itu juga sekarang pihak puskesmas mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat anti berbisa ular (ABU).
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan, masyarakat Badui jika menjadi korban gigitan ular berbisa bisa puskesmas tangani untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melayani puskesmas rawat inap," katanya.