Unggah 17+8 Tuntutan Rakyat, Desta Minta Prabowo Dengarkan Aspirasi: Dulu Saya Memilih Bapak...
Politik

Artis Desta Mahendra turut menyuarakan soal 17+8 Tuntutan Rakyat lewat unggahan di akun media sosial miliknya.
Desta meminta agar Presiden Prabowo Subianto mendengarkan aspirasi rakyat soal 17+8 Tuntutan Rakyat.
"Yth Pak Presiden @Prabowo
Baca Juga: Momen Prabowo Menangis Saat Umumkan Kenaikan Gaji Guru: Apa yang Kita Berikan, Belum...
Ayo Pak..
Dulu saya memilih Bapak pasti karena ada harapan..
Saya sudah menentukan pilihan, berarti saya berhak mengkritik dan mengawasi pemerintahan supaya harapan itu tetap terjaga..
Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?
Saya tidak akan bisa terus diam jika ada ketidakadilan," tulisnya seperti dilihat FT News, Selasa 2 September 2025.
Desta Minta Prabowo Jangan Bikin Sedih
Presiden Prabowo Subianto. [Setpres RI]
Desta meminta Presiden Prabowo untuk tidak membuatnya sedih.
"Ayo Pak Presiden, jangan buat kami sedih dan kecewa dgn pilihan yg sudah menjadikan Bapak pemimpin negeri ini," ungkapnya.
Desta tidak berharap golput adalah pilihan terbaik saya di Pemilu berikutnya akibat krisis kepercayaan terhadap siapa pun pilihan calon nya nanti.
"Ketegasan dan kebijakan Bapak sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa ini, termasuk harus mendengarkan keresahan kita sebagai rakyat," ungkap Desta.
Lebih lanjut, Desta menyampaikan kalau harapan itu masih ada, Indonesia menjadi lebih baik.
"Yuk Pak.. kita pasti sama kok
Ingin Indonesia lebih baik..
Dan harapan itu masih ada..
Terima kasih Pak Presiden," tukasnya.
17+8 Tuntutan Rakyat
17+8 Tuntutan Rakyat. [Istimewa]
17+8 Tuntutan Rakyat merupakan sebuah gerakan aspirasi yang berisi 17 poin tuntutan jangka pendek dan 8 poin tuntutan jangka panjang yang disampaikan oleh rakyat Indonesia kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Tuntutan ini merupakan rangkuman berbagai desakan masyarakat yang viral di media sosial menyusul aksi demonstrasi pada 25 Agustus 2025, dan ditargetkan untuk dipenuhi oleh pemerintah dalam tenggat waktu yang diberikan, yaitu 5 September 2025 untuk tuntutan jangka pendek.
Tuntutan tersebut mencakup permintaan agar Presiden menarik TNI dari pengamanan sipil, membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kasus kematian pengemudi ojek online serta korban kekerasan aparat selama demonstrasi.
Serta transparansi dan reformasi di DPR dan partai politik, penghentian kekerasan aparat, serta pembebasan demonstran yang ditahan.
Pembuat tuntutan ini adalah sejumlah influencer dan aktivis yang mengakomodasi aspirasi jutaan masyarakat serta desakan dari 211 organisasi masyarakat sipil dan petisi yang telah mendapat banyak dukungan.
Warna pink dan hijau yang digunakan dalam simbol gerakan ini melambangkan empati, keteguhan, keberanian, serta kedamaian dan reformasi yang berkelanjutan dalam masyarakat.
Warna pink mewakili keberanian yang lahir dari kasih dan empati, sedangkan hijau menggambarkan kebijakan reformasi yang sehat, seimbang, dan adaptif terhadap perubahan.