Update Banjir di Sumatera Utara: Korban Meninggal 43 Orang, Ribuan Warga Mengungsi
Personel Ditsamapta dan Brimob dikerahkan melakukan pembersihan jalan, evakuasi, dan pencarian korban di kawasan yang masih tertutup longsor.
Petugas Basarnas mengevakuasi korban banjir di Medan. [Istimewa]Tim Dokkes memberikan layanan medis, sementara Bid TIK mengaktifkan jaringan Starlink untuk wilayah yang putus komunikasi. Petugas lalu lintas juga disiagakan untuk mengatur arus kendaraan di jalur yang sempat lumpuh.
Sejumlah posko darurat turut didirikan sebagai pusat bantuan dan pelaporan warga. Hujan berintensitas tinggi yang terus mengguyur membuat situasi semakin menantang.
Ia menegaskan bahwa eskalasi bencana dipicu curah hujan ekstrem berhari-hari yang memperbesar risiko banjir dan longsor di wilayah rawan.
Polda Sumut saat ini menunggu dukungan helikopter dari Mabes Polri untuk mempercepat pengiriman bantuan ke lokasi yang tidak bisa ditembus jalur darat. Dengan cuaca masih buruk, helikopter diperkirakan baru bisa diterbangkan esok hari.
Sementara proses pembersihan jalan dan pencarian korban hilang terus berlangsung, koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan untuk menyiapkan lokasi pengungsian layak dan dapur umum.
Sebanyak enam truk bantuan telah diberangkatkan ke wilayah Sibolga, Tapteng, dan Taput, membawa logistik berupa makanan, minuman, pakaian, serta selimut.
Kapolda Sumut bersama beberapa pejabat utama turun langsung ke Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara untuk meninjau kondisi terbaru.
“Fokus kami adalah menyelamatkan warga, membuka akses yang terputus, dan memastikan bantuan tiba tepat waktu. Pembaruan data tetap berjalan karena sebagian wilayah masih terisolasi,” tukasnya.