Sumatera Utara

Update Banjir di Sumatera Utara: Korban Meninggal 43 Orang, Ribuan Warga Mengungsi

27 November 2025 | 22:57 WIB
Update Banjir di Sumatera Utara: Korban Meninggal 43 Orang, Ribuan Warga Mengungsi
Banjir besar melanda Sumatera Utara. [Istimewa]

Update banjir di Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis 27 November 2025, korban meninggal dunia bertambah menjadi 43 orang.

rb-1

Selain itu, korban yang mengungsi akibat bencana banjir mencapai 1.168 warga.

Dalam laporan resmi yang dikirim Kapolda Sumut kepada Kapolri pada Kamis (27/11), tercatat sebanyak 221 kejadian bencana berupa banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga puting beliung yang tersebar di 12 kabupaten/kota.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan Nasional: Polda Sumut Tanam Jagung, Target Panen 100 Ribu Ton

rb-3

"81 luka-luka, dan 88 orang masih hilang. Total 1.168 warga harus mengungsi karena rumah mereka terdampak parah," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan tertulis dikutip Kamis 27 November 2025.

Longsor juga menerjang Sumatera Utara. [Istimewa]Longsor juga menerjang Sumatera Utara. [Istimewa]Ia menjelaskan dua daerah dengan insiden terbanyak ialah Tapanuli Utara (54 kejadian) dan Tapanuli Tengah (44 kejadian).

Sejumlah daerah lain seperti Humbang Hasundutan, Nias Selatan, Serdang Bedagai, Sibolga, dan Langkat juga terdampak.

Baca Juga: Bobby Nasution Sidak Helen's Grup Usaha Holywings di Medan, Apa Sebabnya?

Di Langkat saja, 23 kejadian banjir menyebabkan 750 warga mengungsi.

Untuk menangani situasi darurat ini, Polda Sumut dan jajaran polres terus bekerja di berbagai titik.

Personel Ditsamapta dan Brimob dikerahkan melakukan pembersihan jalan, evakuasi, dan pencarian korban di kawasan yang masih tertutup longsor.

Petugas Basarnas mengevakuasi korban banjir di Medan. [Istimewa]Petugas Basarnas mengevakuasi korban banjir di Medan. [Istimewa]Tim Dokkes memberikan layanan medis, sementara Bid TIK mengaktifkan jaringan Starlink untuk wilayah yang putus komunikasi. Petugas lalu lintas juga disiagakan untuk mengatur arus kendaraan di jalur yang sempat lumpuh.

Sejumlah posko darurat turut didirikan sebagai pusat bantuan dan pelaporan warga. Hujan berintensitas tinggi yang terus mengguyur membuat situasi semakin menantang.

Ia menegaskan bahwa eskalasi bencana dipicu curah hujan ekstrem berhari-hari yang memperbesar risiko banjir dan longsor di wilayah rawan.

Polda Sumut saat ini menunggu dukungan helikopter dari Mabes Polri untuk mempercepat pengiriman bantuan ke lokasi yang tidak bisa ditembus jalur darat. Dengan cuaca masih buruk, helikopter diperkirakan baru bisa diterbangkan esok hari.

Sementara proses pembersihan jalan dan pencarian korban hilang terus berlangsung, koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan untuk menyiapkan lokasi pengungsian layak dan dapur umum.

Sebanyak enam truk bantuan telah diberangkatkan ke wilayah Sibolga, Tapteng, dan Taput, membawa logistik berupa makanan, minuman, pakaian, serta selimut.

Kapolda Sumut bersama beberapa pejabat utama turun langsung ke Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara untuk meninjau kondisi terbaru.

“Fokus kami adalah menyelamatkan warga, membuka akses yang terputus, dan memastikan bantuan tiba tepat waktu. Pembaruan data tetap berjalan karena sebagian wilayah masih terisolasi,” tukasnya.

Tag Sumatera Utara Medan Polda Sumut Banjir Longsor