Update Banjir Sumatera Utara: 116 Warga Meninggal, 42 Masih Dicari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terkini dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara.
Hingga Jumat 28 November 2025 sore ini, tercatat 116 warga meninggal dunia dan 42 orang masih dalam pencarian.
"Pertama untuk Provinsi Sumatera Utara, hari ini, per sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara korban meninggal dunia ada 116 jiwa. Kemudian, 42 jiwa masih dalam pencarian," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers daring.
Baca Juga: Harimau Sumatera Mati Terjerat Perangkap di Madina
Ia menegaskan bahwa data korban sangat mungkin bertambah. Pasalnya, masih terdapat beberapa lokasi longsor dan jalur terisolasi yang belum bisa ditembus tim gabungan.
“Tentu data ini akan berkembang terus karena kami informasikan juga masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus, yang masih dalam proses penanganan, yang diindikasikan di tempat-tempat longsoran yang belum bisa tembus itu, mungkin juga ada korban jiwa manusia," ungkapnya.
Banjir merendam pemukiman rumah warga di Sumatera Utara. [Istimewa]Rincian Korban Meninggal per Kabupaten/Kota
Baca Juga: Kota Medan Banjir Besar, Ini Nomor Call Center Basarnas untuk Evakuasi Warga
- Tapanuli Utara: 11 jiwa
- Tapanuli Tengah: 47 jiwa
- Tapanuli Selatan: 32 jiwa
- Kota Sibolga: 17 jiwa
- Humbang Hasundutan: 6 jiwa
- Kota Padang Sidempuan: 1 jiwa
- Pakpak Bharat: 2 jiwa
- Mandailing Natal: 0 jiwa (hingga laporan diterima)
BNPB memastikan proses pencarian dan evakuasi terus dilakukan meski menghadapi kondisi medan yang berat akibat runtuhan material longsor dan kerusakan akses jalan.
Lebih dari 4.700 Warga Mengungsi
Petugas mengevakuasi korban banjir di Medan. [Istimewa]Selain korban jiwa, ribuan warga kini mengungsi di berbagai titik. Suharyanto merinci jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa wilayah:
- Tapanuli Utara: ±600 KK, terkonsentrasi di sebuah gereja pada jalur Tarutung–Sibolga.
- Tapanuli Tengah: ±1.100 KK pada malam hari, dipusatkan di GOR milik Pemda, sementara pada siang hari sekitar 600 KK karena sebagian warga membantu pembukaan akses jalan.
- Tapanuli Selatan: ±250 KK
- Kota Sibolga: ±200 KK
- Humbang Hasundutan: ±150 KK
- Mandailing Natal: ±1.500 KK di lima titik pengungsian
BNPB, TNI, Polri, dan berbagai unsur pemerintah daerah terus memaksimalkan penanganan darurat, termasuk pendistribusian logistik, layanan kesehatan, serta pembukaan akses yang tertutup longsor.
Suharyanto memastikan bahwa update perkembangan korban dan penanganan bencana akan disampaikan setiap hari, seiring upaya tim gabungan menembus area-area yang masih terisolasi.