Usai Bikin Gaduh, Bahlil Lahadalia Minta Maaf Soal Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf pada masyarakat, terkait kelangkaan gas Elpiji 3 Kg belakangan ini.
Di hadapan awak media, Selasa (4/1/2025), Bahlil Lahadalia menyatakan, kegaduhan mengenai kelangkaan gas Elpiji 3 Kg adalah murni kesalahannya.
Selain meminta maaf soal kisruh gas Elpiji 3 Kg, Bahlil Lahadalia juga berharap dirinya tak lagi jadi bulan-bulanan di media sosial.
Baca Juga: Mulai 1 Oktober, Pembelian Pertalite Dikabarkan Akan Dibatasi
“Sudahlah kesalahan itu tidak usah disampaikan ke siapa-siapa. Kami Kementerian ESDM yang harus mengambil alih tanggung jawab dan memang tanggung jawabnya itu untuk melakukan perbaikan,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).
Adapun, kelangkaan yang terjadi belakangan ini bermula dari keputusan pemerintah yang melarang pengecer menjual gas Elpiji 3 Kg, mulai 1 Februari 2025.
Kebijakan itu lantas membuat gas Elpiji 3 Kg sulit ditemui di warung-warung terdekat, sehingga masyarakat mengantre di sejumlah pangkalan dan agen gas.
Baca Juga: Ditanya Kisruh Dualisme PMI antara Dua Politisi Senior Golkar JK vs Agung Laksono, Bahlil Ngacir dari Awak Media
Permintaan maaf atas hal yang sama juga dihaturkan Bahlil melalui akun instagramnya.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat karena sempat terjadi antrean panjang atau kendala lainnya,” demikian tulisnya.Dalam unggahan yang sama, Bahlil juga berjanji akan membenahi tata kelola dan distribusi gas Elpiji 3 Kg.
Sementara itu, di hadapan awak media, Bahlil menjelaskan, kebijakan melarang penjualan gas Elpiji 3 Kg di tingkat eceran sudah disiapkan sejak 2023.
Menurutnya, kebijakan itu dirumuskan berdasarkan adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Gini ini kan semuanya adalah kebijakan yang sudah kita kaji secara mendalam, jadi ini sebenarnya barang sudah dari 2023 dengan hasil ada audit dari BPK bahwa ada penyalahgunaannya adalah dari oknum-oknum pengecer," terangnya.
Namun ia enggan mengungkit temuan BPK itu dan memilik fokus membenahi sistem distribusi gas Elpiji 3 Kg agar subsidinya tepat sasaran.