Video Perdebatannya Viral, Dedi Mulyadi Puji Aura Cinta Sosok yang Pintar dan Berani

Nama Aura Cinta tiba-tiba menjadi perbincangan di media sosial setelah video perdebatannya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi viral. Dalam video tersebut, Aura Cinta mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melarang perpisahan dan wisuda sekolah. Aura Cinta menilai wisuda adalah momen penting dan tak seharusnya dihapuskan, meski alasan pemerintah adalah untuk meringankan beban orang tua secara finansial.

Perdebatan ini semakin memanas karena Aura juga menyuarakan keresahan atas penggusuran rumah keluarganya di kawasan Cikarang, Bekasi, yang berdiri di atas tanah negara dan terkena proyek strategis pemerintah. Dalam pertemuan dengan Dedi Mulyadi, Aura meminta keadilan dan mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menurutnya justru merugikan rakyat kecil.

Aura Cinta Jadi Perbincangan di Media Sosial Setelah Video Perdebatannya dengan Dedi Mulyadi Viral (YouTube)

Sikap kritis Aura Cinta itu tentu menuai pro kontra di kalangan netizen. Ada yang mendukung keberaniannya menyuarakan aspirasi, namun tak sedikit pula yang menganggapnya arogan dan tidak memahami kondisi ekonomi keluarganya sendiri. Aura juga sempat menolak bantuan uang Rp10 juta dari pemerintah yang diberikan sebagai kompensasi penggusuran, dengan alasan ingin keadilan yang lebih substansial, bukan sekadar bantuan finansial.

Baca Juga: Sempat Dijodohkan Netizen, Sherly Tjoanda Akui Dedi Mulyadi Sosok Friendly

Dedi Mulyadi Puji Aura Cinta

Menanggapi videonya yang viral tersebut, Dedi Mulyadi justru mengapresiasi sikap Aura Cinta yang sudah berani mengungkapkan pendapatnya langsung di depan gubernur. Saat ditanya apakah insiden tersebut merupakan konten settingan, mengingat Aura Cinta diketahui seorang model iklan dan juga figuran di sinetron, Dedi Mulyadi tidak merasakan hal seperti itu.

Dedi Mulyadi Puji Sikap Aura Cinta yang Berani Mengungkapkan Pendapatnya (instagram)

"Saya memang tidak berprasangka buruk. Saya berprasangka baik. Anak itu pintar dan berani, mau menyampaikan pendapat di depan gubernur. Apakah settingan? Saya tidak tahu. Saya menganggap anak itu ikhlas,” ujar Dedi Mulyadi, Senin (28/4).

Baca Juga: Profil Aura Cinta, Remaja yang Debat Sengit Gubernur Jabar Dedi Mulyadi hingga Figuran Sinetron

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa tugasnya sebagai gubernur adalah mengarahkan agar setiap argumen yang disampaikan memiliki dasar hukum yang kuat. "Tugas gubernur adalah mengarahkan agar argumentasinya memiliki dasar hukum yang kuat. Pendapatnya bukan hanya mewakili dirinya sendiri. Mungkin bagi keluarganya, biaya wisuda atau perpisahan sebesar satu juta rupiah terasa ringan, tetapi bagi keluarga lain itu sangat berat," ungkapnya.