Viral Kemacetan di Cipete Utara Gegara Sekolah Orang Kaya, Begini Pengakuan Warga Sekitar

FT News - Beredar viral video kemacetan di Jalan Raya Antasari viral di media sosial X. Video berdurasikan 21 detik itu viral setelah diunggah akun X @jalur5_ pada Rabu (31/7) pagi.
Dalam keterangan unggahan video itu menyebut bahwa kemacetan berasal dari salah satu sekolah orang kaya yang ada di wilayah Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Sebuah sekolah swasta di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menuai kontroversi karena kemacetan di Jalan Raya Antasari menjelang jam masuk dan pulang sekolah. Sekolah ini terletak di Jl. Haji Jian yang aksesnya hanya dari Jl. Taman Brawijaya III dan Jl. H. Abdul Majid," jelas akun jalur5_ , Kamis (1/8).
Baca Juga: Batal Maju di Pilkada 2024, Babah Alun: I'm Happy, Alhamdulillah
Pantauan FT News di Jalan Taman Brawijaya III pada Kamis (1/8) pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB, lalulintas terlihat ramai lancar. Tidak ada terlihat kemacetan seperti video yang sempat viral tersebut.
Salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, tidak ada kemacetan pada siang ini dikarenakan pihak sekolah telah memulangkan muridnya lebih awal.
"Karena pulang cepat, tapi enggak tahu karena apa. Tadi jam 12.30 sudah pada pulang," katanya saat ditemui FT News, Kamis.
Dia mengatakan, kemacetan terjadi saat waktu masuk sekolah yang dimulai pukul 6.30 WIB hingga 8.00 WIB dan waktu pulang sekolah dari pukul 13.30 hingga 16.00 WIB.
Dia juga menyebut, kemacetan sudah terjadi sejak 15 tahun lalu atau setelah sekolah swasta tersebut beroperasi.
Baca Juga: Covid-19 Ngegas! Genjot Vaksinasi Booster Jelang Nataru
"Ya selama sekolah berdiri, sekitar 15 tahunanlah," jelasnya.
Dia mengatakan, kemacetan itu diakibatkan banyaknya kendaraan roda empat yang keluar masuk dari sekolah tersebut pada jam masuk dan pulang sekolah. Bahkan, jumlah kendaraan yang masuk mencapai 600 kendaraan roda empat.
"(Macetnya) karena keluar masuk mobil ini (di sekolah)," katanya.
Meski begitu, warga sekitar sekolahan tidak mengambil pusing akibat kemacetan yang hampir setiap hari terjadi. Sebab, warga sekitar pun telah diberikan kompensasi berupa sembako yang diterima setiap tahunnya.
"Kalau terganggu ya terganggu, tapi masyarakat ini sudah menyadarilah, jadi tiap tahun dia (pihak sekolah) ada subsidi juga kemasyarakat, ada sembako juga menjelang lebaran," katanya.
Sementara, salah satu pengendara sepeda motor, Eko Fredica Zalaludin (30) mengatakan, arus lalu lintas di simpang Jalan Taman Brawijaya III mengalami kemacetan setiap paginya. Bahkan, kemacetan terjadi hingga sejauh 3 kilometer.
"Kalo kemacetan pagi dari pom bensin sampai lampu merah (simpang Jalan Taman Brawijaya III), kira-kira (macetnya) 2 sampai 3 kilometer," katanya.
Dia pun berharap, pihak sekolah, pihak kepolisian dan dinas terkait dapat mengatasi kemacetan yang kerap terjadi saat jam masuk dan pulang sekolah.
"(Harapannya) agar Satlantasnya untuk mengatur lalulintas dengan baik agar bisa mengatasi macet," harapnya.