Viral Pengakuan Siswi Kehilangan Dana Yearbook Rp30 Juta, Netizen Curiga
Daerah

Jagat media sosial kembali dihebohkan oleh video pengakuan seorang siswi bernama Aufa Novika Putri yang mengaku kehilangan dana proyek Yearbook sekolah.
Video berdurasi hampir dua menit itu diunggah oleh akun TikTok @stopppcigretz pada Selasa, 9 Juli 2025 dan langsung menyita perhatian netizen.
Dalam video tersebut, Aufa menyampaikan kronologi lengkap bagaimana uang yang ia kelola sebagai bendahara proyek Yearbook hilang dalam beberapa tahap pembayaran ke vendor.
Unggahan tersebut tidak hanya ramai di TikTok, namun juga menyebar luas dalam bentuk transkrip teks yang dibagikan ke berbagai platform media sosial, membuat kasus ini semakin viral.
Banyak pihak kemudian mulai menyoroti tidak hanya isi pengakuan Aufa, tetapi juga kejanggalan-kejanggalan yang terungkap dalam ceritanya.
Kronologi Kehilangan: Dari DP Pertama hingga Dana Puluhan Juta Raib
Tangkapan layar Aufa (Tiktok)
Dalam penuturannya, Aufa menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat ia hendak membayarkan uang muka (DP) pertama proyek Yearbook.
Uang sebesar Rp13 juta yang telah dikumpulkan oleh panitia disimpan dalam sebuah dompet yang sudah dibungkus rapi dan dimasukkan ke dalam tas.
Namun, uang tersebut diklaim hilang secara misterius. Karena tetap harus membayar DP pertama sebesar Rp16.038.000, orang tua Aufa turun tangan untuk menutupi kekurangan agar pembayaran tidak tertunda.
Setelah insiden tersebut, DP kedua berhasil dibayarkan dengan nominal Rp37.422.000. Namun, masalah kembali muncul saat pembayaran DP ketiga.
Aufa kembali mengaku kehilangan dana sebesar Rp30 juta yang disimpan di dalam tas miliknya. Padahal, pembayaran DP ketiga membutuhkan dana total Rp42.768.000, sementara saldo rekening pribadinya saat itu hanya tersisa sekitar Rp3 juta.
Dengan situasi itu, Aufa mengaku tidak bisa menyelesaikan pembayaran ketiga. Sementara total pelunasan proyek Yearbook secara keseluruhan mencapai Rp53.460.000.
Dalam videonya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak dan menyatakan siap bertanggung jawab atas kekurangan dana tersebut.
Publik Curiga, Sekolah Bungkam
Meski Aufa membantah keras telah menyalahgunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi, publik tetap menaruh curiga.
Banyak netizen merasa pernyataan dalam video tersebut janggal dan tidak masuk akal, terlebih karena kejadian kehilangan uang terjadi berulang kali dalam situasi serupa.
Tak sedikit pula yang menilai bahwa pengelolaan dana oleh pihak sekolah maupun panitia tampak kurang transparan dan tanpa pengawasan ketat.
“Kalau uang bisa hilang begitu saja berkali-kali, kenapa masih tetap disimpan di dompet dan tidak langsung ditransfer?” tulis seorang netizen yang mempertanyakan prosedur penyimpanan dana.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait insiden ini. Pihak institusi pendidikan pun masih bungkam soal bagaimana pengawasan terhadap dana proyek tersebut dilakukan, serta apakah ada prosedur audit atau pendampingan dari guru dan staf sekolah.