Viral Ratusan Arek Suroboyo Turun ke Jalan Imbas Kasus Nenek Elina, Sweeping Atribut MADAS
Viral ratusan arek Suroboyo turun ke jalan untuk mengawal kasus perobohan rumah oleh ormas MADAS menjadi sorotan luas di media sosial. Aksi tersebut dipicu oleh dugaan pengusiran paksa dan perobohan rumah milik seorang lansia bernama Nenek Elina (80) di kawasan Sambikerep, Surabaya.
Aksi tersebut juga menunjukkan gelombang solidaritas warga terhadap korban. Ratusan warga Surabaya turun ke jalan untuk menuntut keadilan dan mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas.
Kronologi Kasus Nenek Elina
Baca Juga: Sosok Hening Dzikrillah di Balik Ucapan 'Bapak Epok-Epok Keliling' Bikin Geger
Berdasarkan pengakuan korban, Nenek Elina menyebut dirinya diusir secara paksa dari rumahnya di Jalan Dukuh Kuwukan pada Agustus 2025. Pengusiran tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan atribut ormas MADAS (Masyarakat Madura Asli).
Tidak hanya diusir, rumah yang telah lama ditempati Nenek Elina itu disebut kemudian dirobohkan. Perobohan diduga dilakukan tanpa adanya putusan pengadilan atau proses hukum yang sah.
Baca Juga: Viral Pria dari MADAS Bikin Video Ancaman 'Surabaya Lumpuh Total'
Kasus ini memicu kemarahan publik hingga berujung pada aksi turun ke jalan oleh warga Surabaya. Massa menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan dan tindakan main hakim sendiri.
Sejumlah video aksi tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun gosip @lambe_turah. Dalam video itu terlihat warga memenuhi jalan raya yang diduga berada di Surabaya dengan mengendarai sepeda motor.
Massa dalam video viral tersebut tampak bergerak menuju lokasi tertentu secara beriringan. Mereka juga terlihat melakukan sweeping terhadap atribut yang diduga berkaitan dengan ormas MADAS.
Aksi sweeping ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan di lapangan. Warga berharap aparat keamanan segera mengambil langkah antisipatif agar situasi tetap kondusif.
Komentar Netizen
Arek Suroboyo turun ke jalan. [instagram]Video-video aksi tersebut mendapat perhatian besar dari netizen dan memicu beragam reaksi di kolom komentar. Banyak pihak menilai jika tidak segera ditangani, kasus ini berpotensi memicu konflik yang lebih besar di masyarakat.
"Ini kesempatan untuk uji materi MK untuk mencabut izin ormas yang berbau kesukuan di mana pun," kata @_dony.r.
"Masyarakat harus kompak melawan premanisme berkedok ormas keagamaan, ormas berbasis suku, ras dsb," kata @ariffebri86.
"Aparat dan pejabat tidak bertindak maka arek arek sek bakal gerak," @milenialkontraktor.
"Mantap, saya dari Jakarta ikut mendukung, saya sangat geram melihat pengusiran nenek tersebut, terlalu kejam," kata @kikynasti.