Viral Sound Horeg Berlogo Halal, Netizen: Simbol Agama Kok Dijadiin Tameng

Belum lama ini MUI telah mengeluarkan Fatwa Haram terhadap Sound Horeg.

Namun fenomena sound horeg masih ramai dan bikin geger dunia maya.

Terkini hadir aksi nekat para pelaku yang memasang logo halal di layar LED pawai mereka.

Baca Juga: MUI Jatim Terbitkan Fatwa Haramkan Sound Horeg, Simak Penjelasan Selengkapnya!

Sound Horeg Berlogo Halal Bikin Geger

Video tersebut ramai dan bikin geger media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Baca Juga: MUI sebut Sound Horeg Haram: Walikota Tak Ikut Fatwa, Bupati Malang Justru Bilang Mubah

Salah satunya diunggah pengguna akun @infomalangid.

Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang menggunakan pakaian gamis berjoget dengan diiringi musik nuansa Arab.

Dengan menghadirkan seorang bocah sebagai tokoh utama berjoged ditemani para pria dewasa mereka terus bergoyang dengan penuh penghayatan.

Banyak netizen menyebut aksi ini sebagai bentuk ‘sarkasme religius’ dan sindiran terhadap fatwa MUI.

Pancing Reaksi Netizen

Aksi pelaku sound horeg gunakan logo halal bikin gerah netizen. [Instagram]

Video itu pun memancing reaksi panas dari netizen yang sudah gerah dengan aksi-aksi mereka sebelumnya.

Padahal, belum lama ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram terhadap aktivitas sound horeg, menyebutnya sebagai bentuk hiburan yang mengganggu ketertiban umum, merusak moral, dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Tapi alih-alih introspeksi, sekelompok pelaku sound horeg justru balik melakukan aksi perlawanan dengan simbol keagamaan.

Komentar Miring Banjiri Media Sosial

Komentar negatif membanjiri Video viral sound horeg berlogo halal. [Instagram]

“Kalau gini caranya, besok miras dikasih label halal juga dong,” tulis netizen.

"Simbol agama kok dijadiin tameng," tulis netizen lainnya.

"Unfaedah" timpal netizen lain.

Fenomena sound horeg sendiri sudah lama jadi sorotan, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Tak sekadar soal musik keras, parade ini sering diiringi tarian-tarian provokatif, perempuan berpakaian minim, laki-laki berdandan feminin, hingga aksi vandalisme.

Sejumlah laporan warga menyebutkan sound horeg kerap merusak pagar, kaca rumah, genteng bahkan fasilitas umum saat iring-iringan berlangsung.

MUI sendiri menyatakan bahwa sound horeg haram karena tidak hanya melanggar norma agama dan sosial, tetapi juga mengganggu ketenangan lingkungan dan berpotensi memicu konflik horizontal.