Wanita Ini Mengidap Fobia Aneh, Melihatnya Seperti Ditodong Senjata

Fobia yang diidap wanita Inggris ini benar-benar tak biasa. Bahkan bagi banyak orang mungkin terdengar seperti main-main. Tapi ini benar-benar terjadi kepada seseorang.

Seorang wanita sedang berjuang melawan mortuusequusphobia, yaitu rasa takut terhadap saus tomat. Wanita ini mengatakan fobia tomat yang dialaminya bukanlah hal yang bisa ditertawakan.

Wanita bernama Leigh Woodman ini membandingkan apa yang disebutnya bumbu “menyeramkan” dengan “ditodong senjata.” Dia mengaku bukan hanya berjuang melawan rasa takut itu, tapi juga mengenyahkan lelucon dari orang-orang yang tidak menganggap serius penderitaannya.

Tangkapan layar wanita fobia saus tomat. (TikTok)

Menghadapi saus tomat yang ditakuti dapat menyebabkan wanita asal Bristol ini merasa seperti sedang “mengalami serangan panik”. Dia melarang penggunaan saus tomat di rumahnya dan menghindari melihatnya.

“Saya bahkan tidak bisa melihat sebotol (saus tomat) atau meletakkannya di dekat saya,” Woodman, 32, mengaku kepada pengikut media sosialnya dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral, seperti dikutip nypost.com.

“Saya sepenuhnya menyadari betapa dramatisnya hal itu, dan saya selalu merasa malu karenanya. Jika seseorang menodongkan senjata kepada saya, saya akan membeku dan panik, dan itulah yang saya rasakan jika seseorang menodongkan saus tomat ke wajah saya,” katanya.

Dan dia benar-benar bingung bagaimana semuanya dimulai. Ibunya mengatakan bahwa sang anak tampak baik-baik saja menikmati kentang plus saus saat kecil.

“Saya tidak tahu bagaimana semua ini dimulai, karena hal itu terjadi begitu saja. Saya hanya ingat benar-benar ketakutan karenanya dan bahkan tidak bisa melihatnya,” kata Woodman.

Tangkapan layar wanita fobia saut tomat. (TikTok)

Beberapa orang, jelas Woodman, takut dengan saus tomat karena mengingatkan mereka pada darah - padahal hal itu tidak berlaku baginya.

“Karena ini bukan fobia dan ketakutan yang umum, saya rasa orang-orang hanya melihatnya sebagai lelucon dan menganggapnya lucu,” katanya.

“Saya bahkan tidak tertarik untuk mencoba (terapi pemaparan). Ini adalah sesuatu yang saya pikir harus saya jalani selamanya.”